Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kesehatan Balita I Sebanyak 12 Bocah Badui Positif "Stunting"

Imunisasi untuk Tumbuh Kembang Anak

Foto : antaranews
A   A   A   Pengaturan Font

Kesehatan bayi merupakan salah satu perhatian Pemkot Tangerang. Manfaatkan kesempatan yang diberikan.

TANGERANG - Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan kegiatan imunisasi lengkap dalam program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak. "Imunisasi dasar lengkap penting bagi balita. Jadi, manfaatkan fasilitas yang diberikan," kata Wali Kota Arief, di Tangerang, Selasa (2/8).
Wali Kota juga menambahkan, fasilitas kesehatan seperti gedung posyandu bisa digunakan untuk pelayanan lainnya bagi bayi dan balita seperti penimbangan atau pemberian gizi. "Karena kesehatan bayi merupakan salah satu yang menjadi perhatian Pemkot Tangerang," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan telah memulai melaksanakan BIAN tingkat kota secara serentak di 55 posyandu. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dinni Angraeni, mengatakan kegiatan BIAN akan dilaksanakan hingga 14 September.
Untuk targetnya, berdasarkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian yaitu 158.000 sasaran. Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Kota Tangerang ada 129.000 sasaran. Namun, secara pelaksanaannya Dinkes akan berusaha menyaring seluruh anak wajib imunisasi dasar secara maksimal," kata dr Dini, di Posyandu Wijaya Kusuma, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, kemarin.
Dia pun menjelaskan BIAN digelar untuk menggelar angka capaian yang turun karena pandemi Covid-19. Ini merupakan kepentingan untuk membentuk imunitas anak-anak Kota Tangerang yang dapat terhindar dari penyakit menular melalui imunisasi dari penyakit polio, difteri, tetanus, campak rubella, hepatitis, dan lainnya.

Balita Badui
Sementara itu, 12 anak balita Badui yang teridentifikasi positif stunting atau kerdil memperoleh makanan tambahan melalui program pendampingan makanan tambahan anak (PMTA) dari pemerintah daerah. "Rutin setiap bulan anak balita warga Badui yang positif stunting menerima program PMTA," kata Kepala Puskesmas Cisimeut, Kabupaten Lebak, Dede Hardiansyah.
Penyaluran program PMTA untuk balita Badui agar mereka kembali sehat dan status gizi menjadi lebih baik. Petugas bidan dan kader di sembilan posyandu kawasan Badui terus mengoptimalkan penyuluhan serta sosialisasi untuk mewujudkan kesehatan balita dan ibu.
Selain itu, petugas juga memeriksa kesehatan ibu dan bayi guna mendukung Indonesia sehat. Balita Badui memperoleh biskuit, susu, dan vitamin. "Kami menyalurkan bantuan program PMTA agar mereka terbebas dari stunting," katanya.
Menurut dia, saat ini, jumlah balita di kawasan Badui berjumlah 706. Berdasarkan hasil penimbangan Maret 2022 yang teridentifikasi positif stunting 12 anak. Di sisi lain, Dede Hardiansyah masih menemui kendala karena banyak balita Badui tinggal di luar Kecamatan Leuwidamar. Mereka dibawa orang tua berladang.
Karena itu, bidan desa dan kader posyandu hanya memeriksa kesehatan dan penimbangan jika ada kegiatan ritual adat di kawasan permukiman Badui. Saat ada ritual warga Badui di ladang kembali ke perkampungan. Mereka tersebar di 58 kampung. "Kami juga vaksinasi balita agar tidak kerdil," jelas Dede.
Koordinator Relawan Sahabat Indonesia, Muhammad Arif Kirdiat, mengutarakan belum lama ini mengirim balita Badui ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten untuk dirawat karena mengidap tifus. Pasien bernama Bohani (7), warga Kampung Batu Beulah, RT02/RW 13 Desa Kanekes, Kabupaten Lebak. Beratnya hanya 11 kilogram dan masuk kategori stunting. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top