Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Komoditas Strategis I Pemerintah Diminta Setop Importasi Garam

Impor Garam Untungkan Importir

A   A   A   Pengaturan Font

Petambak lokal menanggung kerugian besar akibat pembukaan kran impor garam dari Australia karena harganya tak kompetitif. Sebaliknya, importir ditengarai mengeruk keuntungan berganda.

JAKARTA - Pembukaan kran impor garam saat ini menyebabkan petambak lokal kian terpukul. Sebaliknya, kebijakan tersebut hanya menguntungkan importir dan segelintir pihak terkait dengan aktivitas impor itu.

Akibat pembukaan impor, harga garam produksi petambak lokal tak mampu bersaing dengan produk impor yang lebih murah. Karena itu, pemerintah diminta segera membatalkan impor garam sebesar 75 ribu ton dari Australia.

Hasil temuan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) di lapangan menunjukkan garam impor sangat jelas peruntukannya guna memenuhi kebutuhan konsumsi. Tak hanya itu, importasi garam hanya menguntungkan importir dan beberapa pihak lain, sementara nasib petambah lokal kian tak jelas seiring penurunan pendapatan mereka akibat harga anjlok.

"Kondisi ini menunjukkan berarti Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak memahami prinsip Nawacita yang membangun dari pinggiran, termasuk petambak garam sebagai masyarakat marjinal," tegas Ketua Pengembangan Hukum dan Pembelaan Nelayan KNTI, Martin Hadiwinata, di Jakarta, Senin (14/8).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top