Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Overstay 27 Hari

Imigrasi Atambua Deportasi Warga Timor Leste Langgar Izin Tinggal

Foto : istimewa

Sejumlah petugas Kantor Imigrasi Atambua mendeportasi seorang perempuan warga negara asing asal Timor Leste (tengah) melalui Pos Lintas Batas Negara Mota'ain di Kabupaten Belu, NTT, Senin (30/1/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

WNA asal Timor Leste tersebut dideportasi ke Pos Imigrasi Batugede Timor Leste melalui PLBN Mota'ain

Kupang - Kantor Imigrasi Atambua di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, mendeportasikan seorang warga negara asing asal Timor Leste yang melanggar izin tinggal karena melebihi batas akhir visa.

"WNA perempuan berinisial LMM berusia 20 tahun dideportasi karenaoverstayselama lebih kurang27 hari," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas IIA Tempat Pemeriksaan Imigrasi Atambua K.A. Halim ketika dikonfirmasi dari Kupang, Senin.

Ia menjelaskan WNA tersebut sebelumnya ditahan petugas Imigrasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota'ain karena terindikasioverstay.

Petugas Inteldakim Kantor Imigrasi Atambuamelakukan pemeriksaan, selanjutnya WNA itu dijerat pasal 78 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian karena melanggar ketentuan izin tinggal di wilayah Indonesia.

"Atas pelanggaran itu, WNA asal Timor Leste tersebut dideportasi ke Pos Imigrasi Batugede Timor Leste melalui PLBN Mota'ain," katanya.

Halim menjelaskan dalam proses pemeriksaan, WNA tersebut juga diberikan peringatan keras agar ke depan tidak mengulangi perbuatan pelanggaran hukum.

Ia mengatakan pendeportasian WNA oleh Imigrasi Atambua ini merupakan yang pertama pada 2023 dan pihaknya memastikan akan terus menindak pelanggaran Keimigrasian sesuai aturan yang berlaku.

Dalam setiap penindakan hukum berupa pendeportasian WNA, kata Halim, petugas Imigrasi juga terus mengingatkan WNA yang dideportasi agar tidak melakukan pelanggaran hukum sehingga perjalanan mereka tidak terhambat.

"Kami terus beri peringatan keras sehingga jika mengulangi perbuatan lagi maka akan mendapatkan sanksi yang lebih berat," katanya.


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top