Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA : Covid-19 Tenggelamkan Radikalisme
Pertama, ya alhamdulilah, di Indonesia ini termasuk bangsa yang sangat bersyukur karena keamanan dalam negeri, keamanan regional, keamanan dari luar relatif lebih aman. Kedua, kita bersyukur, kita mendapatkan covid-19, tapi tidak separah negara-negara yang lain. Meskipun negara kita merupakan salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia dan Covid-nya naik terus, tetapi belum seperti yang terjadi di tempat-tempat atau negara-negara lain. Namun, bukan itu landasan kita, tapi bagaimana secepatnya melakukan penurunan melalui kesadaran masyarakat kita.
Ketiga, situasi keagamaan di Indonesia sangat kondusif ada kedamaian antara pemeluk dan antar-umat beragama. Tidak ada lagi ketegangan-ketegangan antara kelompok mayoritas dan minoritas, itu suatu hal yang perlu kita syukuri. Saya kira jarang kita bisa melihat negara terbesar
Muslimnya seperti ini atau negara-negara mayoritas Muslim bisa mempersembahkan pemandangan indah seperti Indonesia. Anda bisa bandingkan seperti negara Afghanistan, Suriah, Iran, dan negara-negara lain masih diliputi persoalan.
Apa Tanggapan Bapak mengenai situasi politik di Indonesia yang sempat memanas?
Saya melihat itu sebagai konsekuensi dari sebuah negara demokrasi. Istilah memanas dan mendingin biasa, kalau sudah mendekati pemilu memanas, normal kan. Kemudian, sesudah pemilu mulai mendingin, itu juga normal, yang penting jangan terlalu memanas. Tidak boleh. Dalam pemandangan kita selama ini semuanya masih sebatas toleransi setelah pemilihan presiden mereka berangkulan. Coba Anda lihat lawan-lawannya direkrut sebagai menteri itu pemandangan yang sangat luar biasa. Mana ada di negara-negara lain seperti itu? Jadi, saya menilai justru itu suatu hal yang positif.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya