Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Ilmuwan Temukan Gen yang Mampu Lawan SARS-CoV-2

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Mengidentifikasi gen yang mampu melawan penyakit Covid-19 sangat penting. Pasalnya gen tertentu dipercaya dapat membantu mengatasi tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2 yang banyak menyebabkan kematian.

Peneliti berhasil menemukan gen yang dapat menghambat kemampuan virus untuk memasuki sel. Gen bernama 65 ISG berguna mencegah berkembangnya penyakit ke tingkat membahayakan. Penemuan ini dilaporkan para ilmuwan di lembaga penelitian medis nirlaba Sanford Burnham Prebys, San Diego, California, AS, dan telah dimuat pada jurnal Molecular Cell baru-baru ini.
Mereka berhasil mengidentifikasi satu set gen manusia yang melawan infeksi virus korona yang disebut dengan interferon-stimulated genes (ISG) jenis 65 ISG.
"Kami ingin mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang respons seluler terhadap SARS-CoV-2, termasuk apa yang mendorong respons kuat atau lemah terhadap infeksi," kata profesor sekaligus direktur Imunitas dan Patogenesis Program di Sanford Burnham Prebys dan penulis utama studi penelitian, Sumit K Chanda.
Chanda mengatakan, ia telah memperoleh wawasan baru tentang bagaimana virus mengeksploitasi sel manusia yang diserangnya. "Namun kami masih mencari kelemahannya sehingga kami dapat mengembangkan antivirus yang optimal," ujar dia.
Setelah pandemi para dokter menemukan respons interferon (IFN) yang lemah terhadap infeksi SARS-CoV-2 mengakibatkan beberapa kasus Covid-19 yang lebih parah. Interferon adalah protein dalam golongan glikoprotein yang lebih dikenal sebagai sitokin, bagian sistem kekebalan nonspesifik dan garda terdepan yang penting dalam melawan infeksi virus
Pengetahuannya tentang interferon mengarahkan Chanda dan rekan-rekannya untuk mencari gen manusia yang dipicu oleh interferon. Gen ISG dipercaya dapat bertindak membatasi infeksi virus SARS-CoV-2, sehingga individu inangnya tidak mengalami tingkat keparahan.

Identifikasi ISG
Dalam penelitian ilmuwan belajar dari virus sebelumnya yaitu SARS-CoV-1 yang menyebabkan wabah penyakit yang mematikan antara 2002 hingga 2004. Dengan sampel virus yang mirip dengan SARS-CoV-2 itu, para peneliti mengembangkan laboratorium eksperimen untuk mengidentifikasi ISG yang mengendalikan replikasi virus pada penderita Covid-19.
"Kami menemukan gen 65 ISG mengendalikan infeksi SARS-CoV-2, termasuk beberapa yang menghambat kemampuan virus untuk memasuki sel, beberapa yang menekan pembuatan RNA yang merupakan sumber kehidupan virus, dan sekelompok gen yang menghambat perakitan virus," kata Chanda seperti dikutip Science Daily.
"Yang juga sangat menarik adalah fakta bahwa beberapa gen ISG menunjukkan kontrol terhadap virus yang tidak terkait, seperti flu musiman, virus West Nile dan HIV, yang mengarah ke AIDS," imbuh Chanda.
"Kami mengidentifikasi delapan gen ISG yang menghambat replikasi SARS-CoV-1 dan SARS- CoV-2 di kompartemen subseluler yang bertanggung jawab untuk pengemasan protein. Hal ini menunjukkan bahwa situs yang rentan ini dapat dimanfaatkan untuk membersihkan infeksi virus," kata penulis lain dalam penelitian tersebut yaitu Laura Martin-Sancho, Ph.D.
"Ini adalah informasi penting, tetapi kita masih perlu mempelajari lebih lanjut tentang biologi virus dan menyelidiki apakah variabilitas genetik dalam ISG ini berkorelasi dengan tingkat keparahan Covid-19," imbuh dia.
Sebagai langkah selanjutnya, para peneliti akan melihat biologi varian SARS-CoV-2 yang terus berkembang dan mengancam kemanjuran vaksin. Martin-Sancho mencatat bahwa mereka sudah mulai mengumpulkan varian untuk penyelidikan di laboratorium. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top