Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Terobosan Teknologi

Ilmuwan Temukan Baterai Mobil Listrik Generasi Baru

Foto : AFP/TOLGA AKMEN

KENDARAAN LISTRIK l Seorang staf BMW sedang mengisi baterai pada mobil listrik BMW i3 dalam sebuah ajang otomotif di London, Inggris, beberapa waktu lalu. Jurnal Joule edisi Rabu (30/10) lalu merilis temuan peneliti dari Pennsylvania State University yang mengklaim telah berhasil membuat baterai yang bisa diisi ulang dengan waktu singkat.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Para Ilmuwan dari Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membuat terobosan teknologi terkait mengatasi kendala dari beragam kendaraan listrik yaitu soal pengisian ulang baterainya. Seperti ditulis pada jurnal Joule edisi Rabu (30/10) lalu, peneliti di Pennsylvania State University berhasil membuat baterai generasi baru yang hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk isi ulang agar sebuah mobil listrik bisa menempuh jarak hingga 430 kilometer.


Sebagai pembanding, baterai yang digunakan mobil listrik Tesla generasi terkini membutuhkan waktu 30 menit untuk isi ulang.
"Agar bisa melakukan isi ulang secara cepat, baterai itu membutuhkan kapasitas energi sebesar 400 kilowatt," demikian tulis peneliti dalam jurnal Joule. "Namun baterai generasi sekarang tak bisa menampung daya sebesar itu, sebab kapasitas energi sebesar itu bisa memperpendek umur dari baterai tersebut," imbuh jurnal tersebut.


"Pengisian daya baterai secara cepat adalah kunci untuk mempromosikan secara luas penggunaan kendaraan listrik," kata insinyur mekanik Pennsylvania State University yang menulis di jurnal Joule, Chao-Yang Wang. "Pengisian daya baterai selama 10 menit adalah tren masa depan dan sangat penting untuk mengadopsi kendaraan listrik sebagai sarana transportasi karena bisa memecahkan masalah pelik yang kita hadapi sekarang ini seperti minimnya stasiun isi ulang daya listrik," kata Wang.


Dalam percobaan yang dilakukan peneliti di Pennsylvania State University, baterai eksperimental mereka terlebih dahulu dinaikkan suhunya sebesar 60 derajat Celsius agar bisa diisi ulang secara cepat, lalu kemudian diturunkan suhunya pada temperatur normal dengan sistem pendingin khusus.
"Metode ini berhasil memperpanjang umur dari baterai eksperimental kami hingga mencapai 2.500 kali pengisian daya atau setara dengan jarak tempuh sejauh setengah juta mil," pungkas Wang. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top