Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Ilmuwan Mengekstrak Kolagen dari Kulit Ikan untuk Penyembuh Luka

Foto : ISTIMEWA

TEOH SWEE HIN Pakar Kesehatan - Di Brasil, kulit ikan nila telah digunakan pada korban luka bakar.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Sisa kulit ikan yang dibuang mungkin tampak tidak menarik bagi banyak orang, namun seorang ilmuwan Singapura dilaporkan berhasil menemukan cara untuk memanfaatkan potensinya sebagai penyembuh luka dan regenerasi tulang.

Kulit ikan adalah sumber yang kaya akan kolagen, bahan alami yang berlimpah di kulit, yang mendorong regenerasi kulit, tulang, dan tulang rawan. "Di Brasil, kulit ikan nila telah digunakan pada korban luka bakar.

Mereka mencucinya, mensterilkannya dan membungkusnya di sekitar area luka. Hasilnya, kulit tumbuh kembali tanpa banyak bekas luka yang terlihat," kata pakar yang baru saja pensiun dari Nanyang Technological University (NTU) Teoh Swee Hin, yang telah melihat potensi kulit ikan dalam penggunaan medis selama tiga sampai empat tahun terakhir.

Menurut mantan ketua di bidang Teknik Kimia dan Biomedis di NTU itu, para ilmuwan percaya ada bahan penting dalam kolagen laut yang ditemukan di kulit ikan.

Luka Bakar

Pada tahun 2017, peneliti Brasil mulai bereksperimen dengan penggunaan metode yang tidak lazim ini untuk meringankan rasa sakit para korban luka bakar sekaligus bertujuan memangkas biaya pengobatan.

Di masa lalu, kulit babi beku dan jaringan manusia digunakan untuk memungkinkan transfer kolagen, tetapi kurangnya pasokan bahan ini di Brasil mendorong para peneliti untuk mencari sumber alternatif.

"Kulit ikan adalah sumber kolagen yang berkelanjutan, karena bagian ikan yang dibuang menyumbang sekitar 70 persen hingga 85 persen dari tangkapan dari industri perikanan dan akuakultur," tambahnya.

Ketika digunakan dalam regenerasi tulang, kolagen bertindak sebagai perekat sel-sel tulang untuk menempel padanya, berkembang biak dan tumbuh. "Ini bisa membantu mempersingkat proses pemulihan pascaoperasi implan tulang," kata Teoh.

Menurut dia, waktu penyembuhan pasca-implan biasanya memakan waktu setidaknya tiga bulan. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan bulan lalu di jurnal Current Opinion In Biotechnology, Teoh menunjukkan kelayakan ekstraksi kolagen dari kulit nila, ikan yang tersedia dari peternakan lokal.

Kolagen juga telah berhasil dibuat menjadi perancah yang diperlukan untuk implan bedah, meskipun penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan respons seluler dan jaringan jangka panjang ketika digunakan dalam tubuh.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top