Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 22 Jun 2019, 05:00 WIB

Ilmuwan Ciptakan Tekonologi Plastik Tahan Noda

Para peneliti menciptakan permukaan lembaran plastik dengan struktur nano yang antinoda.

Foto: ISTIMEWA

Para peneliti telah mengembangkan teknologi plastik optik fleksibel. Plastik modern ini merupakan model yang tahan terhadap noda dan superomniphobia (lapisan cat) Teknologi ini terinspirasi dari bentuk jamur Enoki.

Sebelum temuan ini sebenarnya telah dikembangkan teknologi plastik yang mengadopsi sistem teknologi seperti panel surya dan LED. Namun, inimembutuhkan bahan penutup yang mampu mengusir air, kotoran, dan minyak. Sayangnya, selain faktor biaya tinggi, hasilnya tidak maksimal. Plastik tetap transparan untuk tetap membiarkan banyak cahaya masuk.

Selain itu, tidak fleksibel sehingga perangkat ini dapat dimasukkan ke dalam berbagai aplikasi kreatif seperti tirai, pakaian, dan kertas. Dengan temun baru, para peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Swanson di Pittsburgh, sepertinya tengah menunjukkan keberhasilan dan menciptakan plastik optik fleksibel yang memiliki semua sifat-sifat tersebut di atas.

Para ilmuwan ini rupanya terinspirasi dari bentuk jamur Enoki. Penelitian yang dinamai dengan judul "Stain-Resistant, Superomniphobic Flexible Optical Plastics Based on Nano-Enoki Mushrooms," ini diterbitkan dalam Journal of Material Chemistry A. Para peneliti menciptakan permukaan lembaran plastik dengan struktur nano tinggi yang tipis yang memiliki puncak lebih besar. Persis seperti jamur Enoki.

Karna terinspirasi dari jamur enoki, teknologi ini kemudian dinamak nano-enoki polyethylene terephthalate (PET). Struktur nano dalam lapisan membuat lembaran plastik superomniphobik mampu menolak berbagai cairan, dengan tetap menjaga transparansi yang tinggi. Permukaan dapat mengusir berbagai cairan. Bahkan tidak hanya air saja yakni seperti susu, kecap, kopi, dan minyak zaitun.

Teknologi ini Ini juga memiliki transparansi dan kabut tinggi, yang berarti memungkinkan lebih banyak cahaya masuk, tetapi cahaya itu tersebar. Karena kemampuan tersebut membuatnya ideal untuk berintegrasi dengan sel surya atau LED, dan dikombinasikan dengan fleksibelitas dan daya tahannya, berarti teknologi ini dapat digunakan dalam pencahayaan fleksibel atau teknologi yang dapat dikenakan.

"Hal utama dengan struktur ini adalah bentuknya - membuat cairan di atas struktur nano. Ini adalah yang terbaik dalam literatur sejauh ini dalam hal transparansi yang tinggi, kabut tinggi dan sudut kontak oli yang tinggi," jelas Sajad Haghanifar, kandidat doktor di bidang teknik industri di Pitt yang terlibat dalam penelitian ini.

"Kami menunjukkan bahwa zat yang biasanya mengotori dan meninggalkan residu, seperti mustard dan darah, sepenuhnya jatuh dari permukaan, bahkan setelah mereka kering," tambah Haghanifar. "Daun teratai adalah contoh terbaik dalam hal permukaan anti-cairan dan pembersihan-diri," kata Paul Leu, PhD, profesor teknik industri dimana Laboratoriumnya digunakan untuk penelitian ini.

"Kami membandingkan nano-enoki PET kami dengan daun lotus dan menemukan bahwa kami lebih baik dalam menolak lebih banyak jenis cairan, termasuk minyak zaitun, darah, kopi, dan etilen glikol. Permukaan tidak hanya menolak pewarnaan dari berbagai cairan, tetapi mungkin juga diadaptasi untuk aplikasi medis. Fungsi lain temuan ini adalah untuk melawan bakteri atau pembekuan darah," tambah Leu.

nik/berbagai sumber/E-6

Redaktur:

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.