Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

IKN Terapkan Kaidah Konservasi

Foto : ANTARA/Prisca Triferna

Menteri LHK Siti Nurbaya (tengah) dalam acara di Titik Nol IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Konsep forest city atau kota hutan untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menerapkan kaidah konservasi dan memperhatikan koridor satwa. IKN menggunakan konsep green city dan forest city yang prinsip utamanya adalah mendesain sesuai kondisi alam.

"Konsep forest city pastinya menerapkan kaidah konservasi dan memperhatikan koridor satwa, serta memanfaatkan sumber daya lahan dan air secara terpadu," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (15/3).

Berbicara usai penanaman vegetasi endemik di Titik Nol IKN di Kalimantan Timur, Senin (14/3), Menteri LHK Siti menjelaskan seluruh prosesnya akan merefleksikan rendah emisi karbon dan dalam utilitas kotanya menerapkan ekonomi sirkular.

Untuk mendukung pembangunan kota hijau IKN yang 70 persen areal adalah hutan, KLHK sendiri tengah membangun Persemaian Mentawir di dekat kawasan inti IKN. Kawasan itu dibangun di lahan seluas 120 hektare, dengan area persemaian dan bangunan sekitar 32,5 hektare.

Persemaian itu menggunakan konsep kerja sama antara pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yaitu kolaborasi antara KLHK, Kementerian PUPR dan swasta, yang dapat memproduksi 15-20 juta bibit per tahun.

Nantinya jutaan bibit yang dihasilkan dari Persemaian Mentawir itu akan dibawa ke IKN untuk kemudian ditanam di lahan-lahan kritis.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers usai peninjauan Persemaian Mentawir, pada Senin (14/3), mengatakan pemerintah berkomitmen mengawali pembangunan IKN dengan melakukan rehabilitasi hutan di sekitarnya.

"Inilah yang sudah sering saya sampaikan bahwa pembangunan IKN akan kita awali dengan merehabilitasi hutan-hutan yang ada, agar area-area di IKN dan sekitarnya kembali pada fungsi semula yaitu sebagai hutan tropis dan bukan hutan monokultur yang homogen," ujar Presiden.

Membangun Embung
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun embung di Mentawir guna mendukung pengembangan Pusat Persemaian Modern untuk IKN Nusantara.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan Kementerian PUPR akan memberikan dukungan prasarana air baku untuk memenuhi kebutuhan air bagi bibit-bibit pohon dengan skala besar.

"Sama seperti yang telah PUPR lakukan di Pusat Persemaian Modern (nursery center) di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Persemaian Mentawir terletak di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Persemaian ini mempunyai luas kurang lebih 9 hektare dengan kapasitas produksi bibit 15 juta per tahun.

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda, Harya Muldianto, mengungkapkan untuk mendukung kegiatan persemaian dibutuhkan salah satu sarana penunjang seperti embung.

"Embung tersebut digunakan sebagai penyediaan air baku yang akan memanfaatkan Sungai Mandahan yang berlokasi disamping fasilitas persemaian dan memiliki kurang lebih lebar 5 m x 0,3 m dengan debit 225 liter per detik," kata Harya.

Embung tersebut, lanjut Harya, direncanakan dibangun dengan luas 40.000 meter persegi dan kedalaman 4 meter sehingga volume tampungan embung sebesar 160.000 meter kubik, dengan rencana kapasitas pengambilan 40 liter per detik.

Selain itu, menurut Harya, terdapat beberapa sarana yang akan disiapkan sebagai penunjang embung tersebut, di antaranya kolam penampung dengan kapasitas 2.500 meter kubik, enam pompa dengan kapasitas 20 liter per detik.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top