Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
IKN Nusantara

IKN Bisa Kembalikan Kejayaan Indonesia Jadi Paru-paru Dunia

Foto : Antaranews

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara melalui salah satu cirinya yakni ramah lingkungan atau green dapat mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai paru-paru dunia.

"Kejayaan Indonesia sebagai paru-paru dunia akan kita wujudkan kembali," ujarnya dalam seminar web yang dipantau dari Jakarta, Kamis (18/8).

Bambang menyampaikan bahwa nantinya IKN akan lebih hijau lagi karena Otorita IKN akan melakukan penghutanan kembali atau reforestasi. Dari lahan seluas 256 ribu hektar, hampir dua pertiganya akan dikembalikan menjadi zona rimba atau hutan tropis. Dengan demikian, hutan IKN memiliki potensi bisa menyerap karbon.
Hutan dengan plasma nutfahnya dan keragaman hayatinya kalau dirancang sedemikian rupa mampu menarik emisi CO2, maka hutan tersebut akan menjadi penyerap karbon.

"Kita ingin dari tahap pelaksanaan sampai dengan pengembangan dan seterusnya, IKN memang benar-benar menjadi kota yang bisa diandalkan dari sisi kualitas lingkungan hidup," kata Bambang.

Dia juga berharap kalau kualitas lingkungan hidupnya lebih bagus, hidupnya lebih sehat, maka orang-orang yang tinggal di IKN akan lebih produktif.
Ramah lingkungan atau green merupakan salah satu ciri dari IKN Nusantara. IKN sendiri ke depannya akan menjadi tolok ukur baru dari peradaban pengembangan kota di Indonesia.

"IKN Nusantara ini akan kita bangun sebagai kota yang globally connected, locally integrated. Jadi, memang ini merupakan salah satu contoh bagaimana kita selalu berinteraksi dan berkolaborasi ke depan sehingga harapan saya sebagai Kepala Otorita IKN pembangunan ibu kota baru negara ini bisa berlangsung dengan baik," kata Kepala Otorita IKN tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris Tim Transisi IKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya mengatakan pembangunan infrastruktur di IKN berikut kawasan pendukungnya yang saat ini sudah dimulai, sumber pendanaannya secara umum dari dua mata anggaran, yakni 20 persen dari APBN, selebihnya yang 80 persen diharapkan dari investor.

"Untuk tahap awal atau 20 persen dari kebutuhan infrastruktur IKN memang sumbernya dari APBN yang saat ini sedang berproses, ke depan yang 80 persen tentu dari investasi swasta," ujar Achmad Jaka Santos Adiwijaya di Samarinda, Selasa.

Tahap awal yang 20 persen tersebut seperti pembangunan Istana Negara, manajemen konstruksi pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, manajemen konstruksi pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di KIPP IKN, dan sejumlah pekerjaan lainnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top