IHSG Terkonsolidasi Tertekan

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan cenderung terkonsolidasi sedikit tekanan karena pergerakannya kembali bertahan dan memantul pada support MA5, sehingga indikasi break out resistance 6.500 dalam jangka pendek. Tren bullish digerakan dengan cenderung signifikan hampir tidak ada koreksi sejak awal tahun 2019. Meskipun demikian kekhawatiran masih tersignal pada indikator Stochastic dan RSI yang berada pada oscillator overbought.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung terkonsolidasi dengan sedikit tekanan di akhir pekan dengan support resistance 6.430-6.500 pada perdagangan Jumat (25/1)," kata analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi dalam risetnya, Kamis (24/1). Saham yang dapat dicermati di antaranya INKP, TKIM, INDF, MYOR, HOKI, ASII, ASRI, WIKA, dan SMRA.

Pada penutupan perdagangan Kamis, IHSG menguat 0,24 persen atau 15,48 poin ke level 6.466 66 dengan sektor aneka industri dan industri dasar memimpin penguatan. Investor asing kembali tercatat net buy 158,76 miliar rupiah, seiring penguatan rupiah 0,13 persen ke level 14.170 rupiah per dolar AS. Saham ASII memimpin kontributor penguatan IHSG dengan volume tinggi sekitar 1,7x dari rata-rata 30 hari perdagangan. n yni/AR-2