Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bulls & Bears

IHSG Rawan Koreksi

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

Pekerja melintas di depan papan indeks saham di layar monitor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/7). Padaperdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi di level 5.910, setelah naik 80,529 poin atau 1,38 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan rawan terjadi koreksi. Secara teknikal, indikator perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) itu berhasil mematahkan rekor tertinggi sebelumnya, pasca berhasil break out resistance dan upper bollinger bands. Posisi Indikator Stochastic yang telah berada pada area jenuh beli begitu juga indikator RSI akan menjadi pemberat dalam pergerakan selanjutnya.

"Diperkirakan IHSG rawan akan terjadi koreksi jangka pendek dengan range pergerakan 5.800-5.920 pada perdagangan Selasa (4/7)," ungkap analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, dalam risetnya, Senin (3/7). Saham-saham yang masih dapat diperhatikan di antaranya JPFA, LSIP, PGAS, MEDC, dan SCMA. IHSG pada penutupan perdagangan Senin (3/7) ditutup menguat 80,53 poin (sebesar 1,38 persen) ke level 5.910,24 setelah perdagangan libur seminggu, meskipun data ekonomi seperti indeks manufaktur PMI dan inflasi tidak terlalu baik.

Data indeks manufakturing PMI Indonesia turun di bawah ekspektasi menjadi 49,5 dari 50,6 dan tingkat inflasi bulanan pada Juni 2017 naik di atas ekspektasi mencapai 0,69 persen dari 0,39 persen pada bulan sebelumnya. "Kendati demikian, inflasi terlihat cukup terkendali di bulan Ramadan dan Idul Fitri. Dan, investor terlihat cenderung mengejar ketertinggalan pasca libur Lebaran 6 hari pekan lalu," ujar Lanjar.

yni/WP

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top