IHSG Diprediksi Lanjutkan Pelemahan Tipis

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan rawan terkoreksi awal pekan ini karena dipengaruhi sentimen pekan lalu, yakni faktor eksternal kebijakan The Fed yang masih menggunakan kebijakan moneter ketat dan faktor eksternal baru yaitu, potensi El Nino yang dapat memicu kenaikan harga sehingga menguntungkan sektor komoditas

Pekan lalu, IHSG ditutup melemah ke level 6.716,45 pada akhir perdagangan Jumat (7/7). Indeks komposit ini diperkirakan akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin (10/7). IHSG melemah 40,87 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.716,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,67 poin atau 0,91 persen ke posisi 947,72.

Kepala Tim Riset Bank DBS Group Maynard Priajaya Arif mengatakan secara internal ada berbagai sentimen positif yang mendorong pertumbuhan IHSG pada semester kedua ini. Pertama, adanya persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang cenderung memberikan dampak positif dengan adanya perputaran uang selama masa kampanye nanti.

"Jadi, kami melihat pada semester kedua mungkin market akan reli, masih akan menunggu kapan kebijakan The Fed berubah dari hawkish menjadi dovish atau menahan suku bunga," ujarnya.

Dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia turun 1,8 miliar dollar AS dibanding bulan sebelumnya. Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah.