Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ibu Pintar Akan Melahirkan Generasi yang Cerdas

Foto : Istimewa

Indah Shafira Zara Dini

A   A   A   Pengaturan Font

Belajar di luar negeri apalagi di universitas ternama merupakan idaman para pelajar. Ketika studi selesai, gelar yang didapat jadi sebuah prestasi.

Namun, Indah Shafira Zara Dini memiliki pengalaman yang kurang mengenakan ketika dirinya hendak melanjutkan studi magister di International Education Policy, Harvard University, Amerika Serikat. Dirinya malah pernah disalahkan dan direndahkan hanya karena sebagai perempuan memilih melanjutkan kuliah.

"Saya tuh pernah direndahkan dan disalahkan sama perempuan lain karena saya belum menikah, tapi sudah mau S2 di universitas ternama lagi," ujar Indah dalam acara dialog bersama Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik), pekan lalu.

Apa yang dialami Indah bisa jadi dialami juga oleh perempuan lain. Padahal, setelah Raden Ajeng Kartini memperjuangkan hak perempuan pada masa lalu, sudah tidak ada lagi stigma terhadap perempuan Indonesia termasuk dalam mengenyam pendidikan. Apa yang dilakukan Indah justru melanjutkan perjuangan Kartini di masa lalu.

"Miris sih sebenarnya, tapi ya gimana ya. Kita tuh hidup di society yang memang suka merendahkan wanita yang mau berpendidikan tinggi gitu. Kayak ngapain capek-capek sekolah, nanti ujung-ujungnya berakhir di dapur. Sering banget kan denger kayak gitu pasti," jelasnya.

Indah menilai perempuan berhak memilih antara berakhir di meja dapur atau meja kantor. Keduanya merupakan pilihan yang baik. Tapi, Indah percaya, apapun pilihannya, perempuantetap butuh pendidikan.

"Mau itu memilih untuk berkarir atau menjadi ibu rumah tangga sekalipun, semua butuh pendidikan. Women has drive to learn and women should be educated," ucapnya.

Indah yang kini bekerja sebagai analisis World Bank ini menyebut perempuan berpendidikan akan kaya pengetahuan dan hal-hal positif. Dia mengutip Internationl Labour Organization (ILO) yang menyebutbahwa mendidik perempuan terbukti sangat penting untuk memutus rantai kemiskinan di suatu negara.

Ibu yang berpendidikan akan paham asupan dan lingkungan yang baik bagi anak. Dengan begitu, risiko kematian anak akibat penyakit seperti diare, pneumonia, malnutrisi juga dapat dicegah.

Indah mengatakan pendidikan bagi perempuan akan berguna juga dalam mengasuh anak. Mengingat pendidikan pertama anak berawal dari rumah, maka ibu yang cerdas akan melahirkan generasi yang cerdas juga.

"Dan last but not least, i think every women still to be educated because we will educated our child anyway. Ibu yang berpendidikan dan akan melahirkan generasi yang cerdas juga. Itu yang saya percaya," katanya.

Senang Bimbel

Indah sangat menyenangi dunia pendidikan. Selain lulus sebagai magister kebijakan publik di bidang pendidikan Harvard, riwayat pendidikan Indah sangat spesial mengingat dia mendapat gelar sarjana dari perguruan tinggi luar negeri, yakni diRitsumeikan Asia Pacific University (APU) Beppu, Prefektur Oita, Jepang. Bahkan, di Jepang Indah juga berkesempatan menggeluti profesi sebagai guru.

Lebih jauh, perempuan berusia 25 tahun itu juga mengakui dirinya sedari bangku sekolah merupakan siswa yang mengikuti bimbingan belajar (bimbel). Tapi, ketika SMA dia bersekolah di boarding school, dia kesulitan untuk ikut bimbel.

Namun, saat Indah kelas 11 dan tengah mengunjungi salah satu toko buku, dia mengenal layanan pendidikan berbasis teknologi, Zenius. Sejak pandangan pertama, Indah telah tertarik dengan kecanggihan yang ditawarkan Zenius dalam menyampaikan materi pembelajaran.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top