Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Membaca

Ibu Negara hingga Selebritas Membaca Buku Anak

Foto : Chris O’Meara
A   A   A   Pengaturan Font

Setiap bulan Maret di Amerika Serikat (AS) memperingati Hari Read Across America Day (RAAD) atau Hari Membaca Seluruh Amerika. Dicanangkan mulai 1998 oleh National Education Association (NEA), RAAD diadakan untuk mendorong anak-anak gemar membaca.

RAAD sebagai bulan membaca sebelumnya dikenal sebagai Dr Seuss Day. Tetapi diubah dan fokus pada buku anak-anak yang lebih beragam. Tujuannya mendorong agar mereka gemar membaca.

Menyambut RAAD, selebritas Hollywood dan tokoh politik tidak mau ketinggalan. Mereka membacakan anak-anak di keluarganya. Beberapa selebritas juga membacakan buku anak-anak klasik. Sedangkan lainnya membacakan buku anak-anak karangan sendiri.

Taye Diggs

Aktor kulit hitam Taye Diggs membaca buku karangannya sendiri berjudul Chocolate Me! dan Mixed Me. Buku Chocolate Me! bercerita tentang anak laki-laki yang diejek karena terlihat berbeda. Kulitnya lebih gelap dan berambut keriting. Dia memberitahu ibunya, berharap bisa seperti orang lain.

Ilustrasi buku yang didasarkan pada pengalaman menjadi orang Afrika digarap oleh teman Diggs, Shane W Evans. Mereka berkolaborasi menerbitkan buku pada 2015 sebelum meraih ketenaran pada profesi masing-masing sekarang.

Diggs juga membacakan bukunya Mixed Me, hasil kerja sama dengan Shane W Evans sebagai ilustrator. Buku bertutur tentang oprimisme anak laki-laki dari ras campuran. "Kata Ibu dan Ayah, aku adalah perpaduan antara gelap dan terang. Kami mencampur dengan sempurna, dan membuatmu tepat," demikian kata-kata yang termuat dalam buku tersebut.

Jonathan Van Ness

Bintang serial Netflix Queer Eye, Jonathan Van Ness membaca bukunya Peanut Goes for The Gold. Buku humor anak-anak tersebut menampilkan cerita lucu yang menginspirasi. Gambar buku menawan, lucu, dan menyentuh. Pembaca diajak mengikuti petualangan tokoh bernama Peanut yang melakukan segalanya dengan suar.

Peanut memiliki cara uniknya sendiri dalam melakukan sesuatu. Apakah itu jungkir balik selama latihan bola basket atau memotong rambutnya sendiri. Ya tokoh ini memang menerapkan gaya hidup mandiri.

Joana Gaines

Pengarang buku Joanna Gaines pada momen RAAD membacakan bukunya We Are The Gardeners. Buku terlaris nomor 1 menurut New York Times tersebut mengisahkan petualangan taman tumbuhan di rumah. Tokohnya sering gagal seperti adanya kelinci, pemakan segalanya. Lewat bukunya Gaines ingin berbagi bagaimana belajar menumbuhkan taman yang bahagia dan sukses.

Lupita Nyong'o

Lupita Nyong'o adalah seorang aktris dan sutradara berkebangsaan Kenya-Meksiko. Ia membawakan bukunya Sulwe. Aktris pemenang Academy Award tersebut memiliki buku bergambar tentang warna kulit, harga diri, dan pembelajaran. Kecantikan sejati berasal dari dalam.

Tokoh Sulwe dalam buku memiliki warna kulit lebih gelap dari semua anggota keluarganya. Dia juga lebih gelap dari siapa pun di sekolahnya. Dia hanya ingin menjadi cantik dan cerah seperti ibu atau adiknya. Kemudian perjalanan magis di langit malam membuka matanya dan mengubah segalanya.

Lupita Nyong'o dengan pintar menciptakan kisah yang aneh dan mengharukan untuk menginspirasi anak-anak agar melihat kecantikan unik mereka sendiri.

Jimmy Fallon

Everything is Mama menjadi buku anak-anak pertama Jimmy Fallon, pelawak dan pembawa acara NBC's Tonight Show. Ia ingin setiap bayi mengucapkan kata pertama "dada." Setelah "dada" berharap kata kedua adalah "mama." Misi ini diklaim berhasil. Bukunya mengajak agar dunia memandang ringan hidup seperti sudut pandang bayi. Ia mengharapkan mama ada di dekat setiap anak dalam segala aktivitasnya.

Kamala Harris

Buku anak bukan hanya dikarang para artis Hollywood. Wakil Presiden AS, Kamala Harris, juga menerbitkan buku Superheroes are Everywhere pada 2019. Buku bercerita tentang seorang gadis kecil mencintai superhero.

Ketika melihat sekeliling dia bertambah kagum karena superhero ada di mana-mana. Mereka ada di keluarga, di antara teman-teman, bahkan di ujung jalan. Pahlawan super di mana pun ada. Disebutkan untuk menjadi superhero yang perlu dilakukan hanyalah menjadi terbaik semampunya.

Jamie Lee Curtis

Pada 2016 aktris film Jamie Lee Curtis bersama dengan Laura Cornelll mencetak buku berjudul This is Me. Buku tentang imigran ini mengangkat masalah identitas penting seperti "Dari mana kita berasal?" dan "Siapa kami?"

Buku bergambar ini dikarang untuk menstimulasi percakapan di meja makan. Dalam This Is Me, seorang guru bercerita di depan kelasnya tentang perjalanan nenek buyutnya dari rumah ke negara baru hanya dengan membawa koper kecil.

Dan dia bertanya: "Apa yang akan Anda di dalam koper? Hal apa yang paling Anda sukai?" Dengan bahasa yang hidup, dan ilustrasi yang menawan, tersebut cocok untuk dibaca berulang kali, lantaran mampu membayangkan kehidupan karakter yang berbeda, menemukan detail baru dalam seni, memikirkan bagaimana rasanya pindah ke tempat yang sama sekali berbeda.

Jill Biden

Tidak ketinggalan istri Presiden Amerika Serikat, Jill Biden, juga akan membacakan bukunya Don't Forget God Bless Our Troops. Buku terbitan 2012 itu terinspirasi cucunya, Natalie. Di sini dia bercerita tentang kehidupan keluarga ketika orang tua berperang di seluruh dunia.

Ketika ayah pergi berperang selama setahun, Natalie akan merindukannya. Natalie bangga dengan ayahnya, tapi tidak ada yang bisa menghentikannya untuk berharap ada di rumah. Beberapa hal memang membantunya merasa lebih baik.

Natalie, ibunya, dan saudara laki-lakinya dapat melihat dan berbicara dengan ayah melalui komputer. Kebaikan teman-teman di sekolah dan gereja membantunya merasa didukung dan dicintai. Namun dalam buku itu ditekankan, tidak ada momen lebih indah, selain saat ayah akhirnya pulang.

hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top