IAEA Bentuk Tim Inspeksi Terkait Pembuangan Air Terkontaminasi Bahan Nuklir Jepang

WINA - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) diketahui sedang mempertimbangkan pengiriman tim inspeksi internasional ke Jepang terkait keputusan pemerintah Jepang untuk membuang air yang terkontaminasi zat radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut.

Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, menyampaikan hal tersebut dalam wawancara dengan NHK Jepang di markas IAEA di Wina, Austria, pada Rabu (14/4) waktu setempat.

Selain itu, Dirjen IAEA juga mengatakan bahwa pihaknya telah menerima permintaan resmi pemerintah Jepang terkait pembuangan air terkontaminasi bahan radioaktif ke laut dalam pembicaraan virtual dengan Menteri Ekonomi dan Industri Jepang Hiroshi Kajiyama.

Dilanjutkannya, IAEA bersama pemerintah Jepang memiliki tanggung jawab dalam hal itu, maka kedua pihak harus dengan serius menanggapi semua kekhawatiran pemerintah daerah Jepang maupun negara tetangganya, termasuk Korea Selatan (Korsel).

Untuk meredakan kekhawatiran dan memverifikasi keamanannya, IAEA akan mengundang para pakar dari berbagai negara untuk bergabung dalam tim inspeksi dan menganalisis secara teknis semua kekhawatiran serius yang ada.

"Kami juga mempertimbangkan partisipasi pakar dari negara tetangga Jepang, seperti Korsel, dan ingin segera mengirim tim inspeksi internasional setelah berbicara dengan pihak Jepang menyangkut pembentukannya hingga musim panas tahun ini," ungkap Grossi.

Sebelumnya, pada Selasa (13/4), Dirjen IAEA menyatakan pihaknya menyambut baik keputusan pemerintah Jepang untuk membuang air terkontaminasi zat radioaktif dan bersedia memberikan bantuan teknis untuk rencana pelaksanaan yang aman dan jelas. KBS/I-1