Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah I Nusantara Akan Jadi Contoh Pengembangan Kota Hijau

“Hydropower" Sungai Kayan Dapat untuk Memasok Listrik IKN

Foto : ISTIMEWA

BASUKI HADIMULJONO Menteri PUPR - Pemerintah membangun kawasan industri energi hijau dengan menggunakan sumber energi hydropower dari Sungai Kayan di Kalimantan Utara.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Beroperasinya hydropower dari Sungai Kayan, Kalimantan Utara, dapat menjadi salah satu sumber pasokan listrik untuk Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Utara. Potensi listrik yang dihasilkan dari hydropower tersebut sekitar 1.375 gigawatt (GW).

"Energi listrik yang dihasilkan hydropower dari Sungai Kayan, Kalimantan Utara, tidak hanya untuk melayani kawasan industri energi hijau di Kalimantan Utara, namun juga bisa menjadi salah satu sumber pasokan listrik untuk IKN Nusantara di Kalimantan Timur," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dalam seminar yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (22/11).

Seperti dikutip dari Antara, Basuki mengatakan hydropower dari Sungai Kayan tersebut bisa memasok listrik ke kawasan industri energi hijau Kalimantan Utara.

"Pemerintah membangun kawasan industri energi hijau dengan menggunakan sumber energi hydropower dari Sungai Kayan di Kalimantan Utara," katanya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, IKN menjadi mesin penggerak perekonomian bagi Kalimantan dan menjadi pemicu penguatan rantai nilai domestik di seluruh Kawasan Timur Indonesia.

Pembangunan IKN menempatkan Indonesia dalam posisi yang lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, aliran investasi, dan inovasi teknologi. IKN juga akan menjadi percontohan bagi pengembangan kota yang hijau dan berkelanjutan yang didorong oleh penerapan teknologi terkini.

Penggerak Ekonomi

Visi "Kota Dunia untuk Semua" tidak hanya menggambarkan masyarakat yang akan tinggal di IKN pada masa depan, tetapi juga kondisi lingkungan yang akan dipulihkan dan dipertahankan. Visi itu diturunkan ke dalam tiga tujuan utama yakni IKN sebagai simbol identitas nasional, IKN sebagai kota berkelanjutan di dunia, dan IKN sebagai penggerak ekonomi Indonesia pada masa depan.

Sebelumnya, Basuki mengungkapkan pembangunan IKN Nusantara menunjukkan langkah strategis Indonesia bagi pembangunan kota berkelanjutan. "IKN menunjukkan langkah strategis dan mencerminkan komitmen Indonesia terhadap pembangunan kota berkelanjutan serta ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim," ujarnya.

IKN dibangun untuk menjadi kota yang transformatif menuju kemajuan peradaban Indonesia dengan mengusung konsep future smart forest city. Konsep tersebut bertujuan menunjukkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan, serta mewujudkan kota modern yang pintar dan berstandar internasional.

"Kementerian PUPR berperan signifikan dalam memastikan ketersediaan infrastruktur dasar, seperti akses jalan, suplai air, dan kantor-kantor pemerintah," kata Basuki.

Dia mengatakan dengan target besar tersebut yang harus dicapai pada akhir 2024, inovasi dalam business process merupakan keharusan bagi Kementerian PUPR, khususnya melalui penerapan teknologi informasi di era Industri 4.0.

Kementerian PUPR memiliki Geodatabase, yang meliputi secara keseluruhan siklus proyek pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan berdasarkan rencana tata ruang, mulai dari tahap perencanaan, desain, pembebasan lahan, konstruksi, operasional, dan pemeliharaan serta monitoring dan evaluasi.

"Geodatabase menjadi salah satu instrumen pengambil kebijakan bagi Kementerian PUPR, terutama untuk proyek-proyek strategis seperti pembangunan IKN Nusantara," ujar Basuki.

Teknologi Building Information Model (BIM), lanjutnya, mengintegrasikan tahapan proses seluruh sektor yang tercakup dalam pembangunan IKN Nusantara.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top