Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Sinjai

Hutan Mangrove Tongke-Tongke, Pesona Benteng Alami di Pesisir Sinjai

Foto : ANTARA/Arnas Padda
A   A   A   Pengaturan Font

Dahulu tingkat abrasi di Desa Tongke-Tongke mencapai 15 meter per tahun. Kesadaran warga akan fungsi mangrove dalam beberapa tahun terakhir mampu menciptakan hutan luas dan rapat yang berfungsi sebagai benteng alami yang mampu menyelamatkan pesisirnya dari terjangan tsunami.

Dahulu tingkat abrasi di Desa Tongke-Tongke mencapai 15 meter per tahun. Kesadaran warga akan fungsi mangrove dalam beberapa tahun terakhir mampu menciptakan hutan luas dan rapat yang berfungsi sebagai benteng alami yang mampu menyelamatkan pesisirnya dari terjangan tsunami.

Masyarakat Desa Tongke-Tongke sekarang begitu menyadari arti keberadaan hutan mangrove bagi kehidupan mereka. Bukan hanya bermanfaat secara ekonomi dan ekologi, namun juga menyelamatkan mereka dari gelombang tsunami yang datang dari Teluk Bone.

Pada 12 Desember 1992 gelombang tsunami akibat gempa di Pulau Flores berhasil dicegah oleh hutan bakau Tongke-Tongke. Oleh karenanya, bencana tersebut tidak terlalu berdampak pada masyarakat karena sebagian rumah warga sudah terlindung oleh hutan bakau.

Gelombang tsunami dari Pulau Flores yang dipicu oleh gempa dengan Magnitudo 7,4 itu bukan main-main. Gelombangnya dahsyat itu menewaskan 1.895 jiwa di wilayah-wilayah yang mengalami terjangannya.

Pada 2016, mangrove kembali menyelamat warga Desa Tongke-Tongke dari amukan banjir bandang di Kabupaten Sinjai. Bencana alam itu sendiri telah menelan korban hingga mencapai lebih kurang 100 jiwa, namun warga Desa Tongke-tongke dan sekitarnya relatif aman dan terlindungi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top