Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Jakarta

Foto : (ANTARA News/HO/BNPB/)

Warga melintas di Jalam MH Thamrin saat hujan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang hingga puting beliung pada hari Selasa (11/8) hingga Rabu (12/8).

Melalui informasi yang dikeluarkan dalam akun Twitter BPDB DKI Jakarta, Selasa (11/8)dini hari, diimbau para staf dinas daerah terkait agar bisa mengantisipasi terjadinya banjir atau longsor dengan menyiagakan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau Satgas Banjir di kecamatan masing-masing.

Lebih lanjut dijelaskan, potensi terjadinya angin puting beliung di DKI Jakarta disebabkan adanya pertemuan dan perlambatan kecepatan angin yang terpantau memanjang dari Riau hingga Semenanjung Malaya, perairan Barat Lampung hingga perairan Kepulauan Mentawai, serta di kawasan Indonesia Timur seperti Bone, Halmahera Utara, hingga Papua dan Papua Barat.

Kondisi tersebut dapat memberikan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut, demikian BPDB.

Sementara itu dalam laporannya, BMKG melaporkan prakiraan cuaca di wilayah DKI Jakarta untuk hari Selasa. Hujan disertai angin kencang akan melanda Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, hujan ringan di Jakarta Barat, serta cerah berawan di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Suhu di DKI Jakarta berkisar dari 24 hingga 31 derajat celsius, dengan tingkat kelembaban terendah pada 65 persen dan tertinggi 95 persen.

Antisipasi Banjir

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat meminta kepada Camat dan Lurah untuk melakukan percepatan proses pendataan titik evakuasi dalam mengantisipasi banjir akibat curah hujan yang diperkirakan memiliki intensitas tinggi.

"Jadi mulai sekarang sudah diinventaris (titik evakuasi banjirnya), karena waktu kita masih cukup panjang. Karena kalau sampai ada pengungsian ya tentu perlakuannya beda dengan kondisi Covid-19 ini," kata Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara.

Bayu menjelaskan untuk pendataan bisa dilakukan agar Pemkot Jakarta Pusat dapat mengantisipasi dan menyediakan titik-titik evakuasi yang setara jika terjadi banjir di tengah pandemi Covid-19 di Ibu Kota.

"Misalnya seperti di Petamburan. Tahun lalu di Masjid Nur Islam lokasi itu hadi tempat evakuasi. (Sebelum pandemi Covid-19) itu bisa menampung 100 orangya dulu itu cukup untuk 100 orang. Tapi sekarang tidak bisa karena hanya bisa 50 orang kan. Jadi harus dicari tempat lain yang sekelas itu lagi untuk menampung sisanya," ujarnya.

Kendati demikian, Bayu menuturkan pihaknya juga menyediakan tempat evakuasi bagi korban banjir. Selain itu, ia meminta masyarakat dapat tetap menjalankan penerapan protokol kesehatan.

"Dengan menyiapkan lokasi evakuasi yang setara, jadi kegiatan menjaga jarak dan protokol kesehatan masih bisa dilakukan (di pengungsian banjir) karena masih pandemi," jelasnya. n Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top