Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebakaran Hutan

"Hotspot" Riau Diatasi Satgas Karhutla

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

PEKANBARU - Satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau mengantisipasi kemunculan titik-titik panas yang terdeteksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah tersebut sejak awal pekan ini. Hingga sekarang Satgas Karhutla terus siaga di daerah rawan, terutama di wilayah pesisir.

"Setiap ada informasi hotspot (titik panas) kami tindaklanjuti dengan ground check," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur, di Pekanbaru, Selasa (25/6). Pada awal pekan ini, BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi kemunculan titik-titik panas yang mengindikasikan Karhutla di empat kabupaten di Riau. Bahkan, titik panas tetap bertahan pada Selasa pagi ini.

Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno mengatakan seluruh titik panas yang terdeteksi melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua memiliki tingkat kepercayaan di atas 50 persen. Dua titik panas terpantau di Bengkalis dan masing-masing satu titik menyebar di Siak, Rokan Hilir, dan Pelalawan.

Di Bengkalis, dua titik panas dengan tingkat kepercayaan 50-60 persen terdeteksi di Kecamatan Mandau dan Rupat. Sementara di Pelalawan, titik panas terpantau di Kecamatan Kuala Kampar, kemudian di Rokan Hilir terdeteksi di Bagan Sinembah dan satu titik di Siak terdeteksi di Kecamatan Siak Sri Indrapura.

Sukisno menjelaskan dari lima titik panas tersebut, satu di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Satu titik api yang berdasarkan pencitraan satelit berada pada level kepercayaan 100 persen berada di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir.

Jim menuturkan Satgas Karhutla turut menyiagakan lima helikopter serta satu unit pesawat modifikasi cuaca yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Helikopter yang disiagakan itu, jenis Kamov KA-32, Mi8-MTV RA-22700, Mi8-MTV RA- 22582, dan Sikorsky S61 N5193Y. Sebanyak empat heli dari BNPB itu dipergunakan untuk operasi pengeboman air yang mampu memuntahkan empat ton air.

Jim memastikan meskipun usai libur Lebaran, tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, BPBD Riau dan instansi lainnya yang terlibat dalam Satgas Karhutla tetap menggelar operasi patroli dan penanggulangan, baik darat maupun udara. Pada bulan Ramadan pun tim tetap bertugas sekuat tenaga menjaga Riau bebas Karhutla.

Provinsi Riau telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019. eko/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top