Hologram yang Dapat Berinteraksi dengan Dunia Nyata
Foto: istimewaHologram seperti aslinya pernah menjadi impian dalam sains populer, tetapi sekarang kemajuan terbaru dalam teknologi cahaya dan tampilan membuatnya menjadi kenyataan. Para peneliti di University of Glasgow ingin mengambil langkah lebih jauh dengan membuat mereka lebih interaktif secara fisik.
Dipimpin oleh Profesor Ravinder Dahiya, tim menciptakan perangkat berbasis udara yang merespon sentuhan, sebuah metode bernama aerohaptics. "Ini memberikan umpan balik taktil di udara saat pengguna memanipulasi objek virtual dalam tampilan pseudo-holografik," tulis tim dalam makalah mereka, yang baru-baru ini diterbitkan di Advanced Intelligent Systems. Perangkat tidak memerlukan penggunaan perangkat yang dapat dikenakan atau perangkat genggam.
Seiring kemajuan teknologi ini, lingkungan virtual menjadi lebih canggih, menemukan lebih banyak aplikasi di berbagai bidang mulai dari hiburan hingga psikologi. Perangkat umpan balik haptic, yang menggunakan sentuhan sebagai bentuk komunikasi, memiliki potensi untuk berintegrasi dengan realitas virtual untuk pengalaman pengguna yang lebih mendalam dan interaktif. "Sama seperti monitor komputer yang memungkinkan kita untuk melihat dan berinteraksi dengan dunia virtual [secara visual], perangkat umpan balik haptic menambahkan lapisan interaksi baru, memungkinkan kita untuk menyentuh objek virtual," kata Radu Chirila, salah satu penulis studi tersebut.
"Seperti halnya tampilan konvensional, berinteraksi dengannya dapat dilakukan dengan periferal, mouse, joystick, serta permukaan sentuh," jelas Adamos Christou, penulis pertama studi tersebut. "Namun, karena visualisasi dalam tiga dimensi, sarana interaksi yang lebih hidup menjadi cukup menarik."
Para peneliti menciptakan tampilan "pseudoholografik" interaktif mereka menggunakan nosel yang mengarahkan semburan udara terkontrol ke lokasi tertentu di tangan pengguna. Dengan kata lain, bayangkan memantulkan bola basket virtual dan rasanya seperti hal yang nyata!
Untuk melakukan ini secara akurat, mereka menguji sistem tampilan mereka pada sejumlah pengguna yang berbeda dengan pengalaman realitas virtual yang berbeda untuk mengukur interaksi yang berbeda.
"Keinginan untuk memajukan penelitian interaksi virtual, dapat merasakan hologram, dan berinteraksi dengan objek 3D di udara adalah langkah menuju masa depan di mana kehadiran fisik bukan merupakan faktor pembatas interaksi manusia," kata Dahiya. "Selama pandemi global, kami memahami betapa pentingnya aspek sosial kehidupan, dan melihatnya sebagai peluang untuk memfokuskan penelitian kami ke arah yang dapat membuat perubahan positif di dunia."
Sistem holografik menyatukan fitur yang hanya pernah diterapkan secara terpisah, kata tim, seperti sudut pandang 360°, interaksi "di lokasi", dan umpan balik haptic tanpa memerlukan perangkat perantara. Dahiya meramalkan aplikasi lebih dari sekadar membuat simulator VR lebih realistis, tetapi juga dalam tujuan pendidikan dan pelatihan di mana pelajar dapat memvisualisasikan, merasakan, dan memahami sistem yang kompleks atau abstrak dengan lebih baik, seperti tubuh.
Dahiya mengatakan mereka akan terus mengembangkan sistem aerohaptik mereka, meningkatkan resolusi dan menambahkan lebih banyak fungsi, seperti suhu, ke objek holografik. "Selain itu, kami akan mencoba mengintegrasikan hyperrealism dan lingkungan virtual yang lebih kompleks, yang memanfaatkan teknologi yang kami kembangkan di grup Bentable Electronics and Sensing Technologies (BEST)," tutupnya.
Berita Trending
- 1 Pasangan Andika-Hendi Tak Gelar Kampanye Akbar Jelang Pemungutan Suara Pilgub Jateng
- 2 Cawagub DKI Rano Karno Usul Ada Ekosistem Pengolahan Sampah di Perumahan
- 3 Kampanye Akbar Pramono-Rano Bakal Diramaikan Para Mantan Gubernur DKI
- 4 Transjakarta Beroperasi Hingga 23.00 Saat Timnas Indonesia Lawan Arab
- 5 Spanyol Ingin Tuntaskan Fase Grup UEFA Nations League dengan Kemenangan
Berita Terkini
- Hari Anak Sedunia, KPAI Ingatkan Jangan Eksploitasi Anak di Pilkada Serentak 2024
- Cegah Aliran Uang Judi “Online” ke Luar Negeri, Kemkomdigi Gandeng PPATK
- PPATK Harap RUU Perampasan Aset untuk Segera Disahkan, Alasannya Banyak Dampak Negatifnya. Kenapa?
- Natasha Rizky Gelar Pameran Buku Kamu Tidak Istimewa di Jepang
- Hoya Bagikan Kacamata untuk Anak-Anak Miopia dari Keluarga Kurang Mampu