Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Warga I Perketat Kembali Protokol Kesehatan

Hindari Varian XBB Warga Diminta Makan Seimbang

Foto : ANTARA/Shutterstock

Ilustrasi varian virus covid xbb.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Warga diminta menerapkan pola makan seimbang guna menghindari varian XBBCovid-19. "Kita minta masyarakat menerapkan pola makan seimbang yang tinggi protein, tapi rendah karbohidrat," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, di Jakarta, Rabu (16/11).

Maka dari itu, Erizon berharap warga bisa lebih memperhatikan pola makan untuk memperkecil risiko terpapar varian XBB.

Tidak kalah penting, Erizon juga mengimbau warga agar menerapkan protokol kesehatan dalam maupun luar ruangan selama masa pandemi. Untuk diketahui, Jakarta Barat menempati posisi pertama capaian kasus Covid-19 tertinggi seluruh DKI Jakarta. Mayoritas warga terpapar varian XBB.

Berdasarkan data per 13 November, total warga Jakarta Barat terpapar Covid-19 sebanyak 1.561 orang. Dari jumlah tersebut 78 dirawat di rumah sakit. Sisanya tengah menjalani isolasi mandiri.

Perketat Prokes

Terkait situasi tersebut, Erizon memperketat protokol kesehatan (prokes) masyarakat. Dinas mengimbau perketat prokes karena penyebaran Covid-19 Jakbar tertinggi di DKI dibanding wilayah lain. "Saat ini Jakbar tertinggi. Maka dari itu kita terus imbau warga untuk perketat prokes," kata Erizon Safari.

Virus XBB, lanjut Erizon, lebih mudah menyerang orang yang belum mendapat vaksin satu, dua, dan tiga. Maka dari itu, Erizon juga mengingatkan warga yang belum menerima vaksin untuk mengikuti program vaksinasi secara lengkap. Vaksin massal itu bisa didapatkan warga di puskesmas kecamatan dan kelurahan Jakarta Barat. Beberapa rumah sakit pun menyediakan stok vaksin untuk warga.

"Vaksin diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Begitu juga prokes juga harus tetap diterapkan demi mencegah penyebaran," jelas Erizon. Hingga kini, Erizon belum bisa menjelaskan secara rinci kecamatan yang menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19.

Dia juga belum bisa memastikan wilayah yang saat ini ditetapkan sebagai zona merah.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengemukakan subvarian Omicron XBB dan BQ1 mulai mendominasi kasus Covid-19 Indonesia. "Varian baru XBB, BQ1 sekarang sudah 25 persen dari proporsi kasus. Nanti bisa menggeser varian sebelumnya," kata Mohammad Syahril.

Berdasarkan laporan Kemenkes, varian baru tersebut terdeteksi pertama di Indonesia pada 25 September berupa XBB sebanyak 37 kasus, sedangkan BQ.1 sebanyak 50 kasus per 30 September.

Kasus itu ditemukan di 10 provinsi Indonesia. Antara lain Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kepulauan Babel, Lampung, dan Sumatera Utara, dan Riau. Dalam sebulan terakhir, kata Syahril, pasien yang dirawat di rumah sakit berkisar 10 ribuan orang. Lima persen di antaranya menjalani perawatan intensif. Sisanya di non-ICU.

Adapun terkait gagal ginjal akut anak, menurut Mohammad Syahril, tidak bertambah dalam dua pekan terakhir. Sejak 2 November sampai kemarin terjadi penurunan kasus. Artinya, kasus tidak bertambah, tetap 324 dalam dua pekan terakhir.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top