Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono

Hindari Tebang Pohon dalam Pembangunan Infrastruktur

Foto : eppid.pu.go.id

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meminta jajarannya untuk tetap merawat lingkungan dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur, seperti tidak menebang pohon jika memang tidak diperlukan.
Hal itu disampaikan Basuki saat meninjau pembangunan Bendungan Meninting di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (28/6).
"Pembangunan Bendungan Meninting jangan sampai merusak lingkungan di sekitarnya. Hindari menebang pohon jika tidak perlu ditebang agar bukit-bukitnya tidak rusak. Untuk itu metode konstruksi harus disusun secara cermat dan hati-hati," kata Menteri Basuki melalui keterangan tertulis.
Ia meminta pembangunan Bendungan Meninting dengan biaya 1,4 triliun rupiah itu dilakukan secara tertib dan tepat dengan tetap menjaga kondisi lingkungan sekitar. Selain itu, Menteri Basuki juga berpesan agar pengawasan pekerjaan konstruksi lebih ditingkatkan agar Bendungan Meninting dapat diselesaikan dengan kualitas yang terbaik.
"Peran konsultan pengawas sangat penting karena bertindak sebagai wakil owner dan menentukan kualitas pekerjaan," ujar dia.
Bendungan Meninting merupakan bendungan yang termasuk dalam pembangunan proyek strategis nasional (PSN) dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air, khususnya di kawasan timur Indonesia. Pembangunan bendungan ini dikerjakan sejak 2019 dengan biaya sebesar 1,41 triliun rupiah.
Bertindak sebagai kontraktor utama PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya, serta konsultan pengawas PT Indra Karya. Progres keseluruhan pembangunan Bendungan Meninting saat ini sebesar 30,49 persen dengan target rampung pada 2023.
Kehadiran Bendungan Meninting yang berkapasitas tampung 12 juta meter kubik ini berpotensi memberikan manfaat mengairi daerah irigasi seluas 1.559,3 hektare, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian utara sebesar 0,15 meter kubik per detik khususnya di wilayah Senggigi, menyediakan energi listrik sebesar 0,8 MW, reduksi banjir sebesar 36 meter kubik per detik, dan sebagai destinasi wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top