Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Intermediasi Perbankan

Himbara Perlu Proaktif Bantu Pembiayaan UMKM

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

KLATEN - Pemerintah mendorong peran aktif perbankan, terutama di bawah BUMN, untuk memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kemudahan tersebut diharapkan dapat memacu kemajuan UMKM yang selama ini berkontribusi besar bagi perekonomian nasional.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) harus proaktif dalam memberikan bantuan pembiayaan. Selain itu, pendekatan pinjaman dengan cara agunan dinilai sudah tidak lagi relevan bagi pelaku UMKM.

"Cara ini sudah tidak lagi dipakai di luar negeri. Mereka sudah menggunakan skema credit scoring untuk menilai UMKM layak atau tidak meraih pembiayaan. UMKM itu tidak punya aset, tapi pinjam uang ke bank harus punya agunan," ujar Teten dalam pembukaan program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Bidang KUMKM, di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (20/7).

Teten menyampaikan, target 30 persen dari Presiden Joko Widodo agar UMKM mendapat kredit perbankan pada 2024, dapat terealisasi apabila terdapat perubahan besar dalam kebijakan syarat peminjaman. Lebih lanjut, Kemenkop UKM selalu berupaya agar UMKM dapat dengan mudah meraih akses pembiayaan, salah satunya adalah dengan konsolidasi para petani kecil yang memiliki sedikit lahan melalui koperasi.

Peran Pemasok

Koperasi tersebut bertindak sebagai offtaker atau pemasok kebutuhan industri atau pasar, dimana tugasnya menghubungkan para petani ke sektor pembiayaan seperti perbankan.

"Termasuk yang ada di Ciwidey, perbankan sudah masuk ke pembiayaan dengan koperasi yang menjadi offtaker. Karena bagaimana pun bank mau masuk kalau potensi rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL)-nya kecil," kata Teten.

Menurut Teten, kemudahan akses pembiayaan dapat membuat UMKM berkembang, sehingga mampu lebih banyak menciptakan lapangan kerja dan menghapus kemiskinan di berbagai daerah.

Saat ini, UMKM menyumbang 99 persen perekonomian Indonesia, sedangkan porsi korporasi atau konglomerasi hanya 0,01 persen. Namun demikian, kredit perbankan yang disediakan untuk pengusaha mikro baru sekitar 21 persen.

"UMKM kita menyediakan lapangan kerja 97 persen nasional dan punya resiliensi yang luar biasa, sekarang tinggal kita perkuat UMKM kita," kata Teten.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top