Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Hilirisasi Industri Maksimalkan Potensi Perekonomian Indonesia

Foto : ANTARA/HO/KADIN

Kadin Indonesia dalam World Economic Forum Annual Meeting 2023 di Davos, Swiss

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut hilirisasi industri bisa menjadi salah satu strategi untuk mengeksplorasi potensi perekonomian tanah air. Hal ini sejalan dengan fokus World Economic Forum Annual Meeting 2023 di Davos, Swiss, yang bertujuan memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan swasta.

"Dengan melaksanakan hilirisasi, Indonesia berpotensi untuk memberikan nilai tambah yang luar biasa, terutama karena Indonesia memiliki berbagai mineral dan potensi energi terbarukan yang besar," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (18/1).

Seperti dikutip dari Antara, Arsjad mengatakan terdapat beberapa tantangan yang menyebabkan program hilirisasi industri di Indonesia belum efisien dan kalah saing dengan produk asing, di antaranya kurangnya pendanaan, serta keterbatasan sumber daya manusia dalam melakukan riset dan penggunaan teknologi.

Menurut Arsjad, salah satu indikator keberhasilan penghiliran industri di Tanah Air adalah pelibatan sektor swasta termasuk investor global. Investasi dalam negeri maupun global perlu bergerak sejalan dengan prioritas pemerintah saat ini, di antaranya adalah pengembangan industri hilirisasi di Indonesia.

Lebih lanjut, Arsjad mengatakan apabila investasi diarahkan sesuai dengan sektor yang menjadi prioritas pemerintah, nilai tambah untuk kepentingan nasional pun diharapkan semakin besar.

Strategi Utama

Sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia, tambah dia, pengembangan ekosistem kendaraan listrik menjadi strategi utama hilirisasi guna mendapatkan nilai tambah maksimal dari mineral mentah kekayaan Indonesia.

Untuk menggenjot hilirisasi nikel, pemerintah juga telah menetapkan target ambisius dengan menghadirkan 25 persen kendaraan listrik dari total penjualan kendaraan pada 2030.

Wakil Ketua Umum Kadin, Azis Armand, mengatakan momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik, terutama dalam menunjang pencapaian target emisi nol bersih melalui strategi elektrifikasi.

"Dengan bertransisi ke kendaraan listrik, para pengguna moda transportasi dapat membantu mengurangi emisi karbon, mengurangi ketergantungan BBM, serta membuat Indonesia lebih bersih," kata Azis.

Sejalan dengan hal tersebut, dalam rangkaian acara Indonesia Pavilion di Davos Januari 2023, Kadin Indonesia dan World Economic Forum (WEF) meluncurkan sebuah inisiatif forum diskusi kebijakan bernama Moving Indonesia Network yang mengajak pemerintah, kementerian hingga pemimpin bisnis untuk berkontribusi secara objektif dan transparan guna mendukung hilirisasi industri sehingga mempercepat transisi menggunakan kendaraan listrik.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top