Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan Nilai Tambah

Hilirisasi Bukan Hanya Komoditas Tambang

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah fokus mendorong kegiatan pengolahan sumber daya alam di dalam negeri. Tak hanya komoditas tambang, yang didorong juga ialah sektor lainnya termasuk pertanian, dan perikanan.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan langkah hilirisasi industri ini terbukti mampu membawa dampak luas bagi perekonomiaan nasional, seperti peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor.

"Hilirisasi dan pendalaman struktur manufaktur, itu yang akan terus kami kejar, karena bagian dari upaya penguatan supply chain. Ini juga yang akan memacu daya saing industri kita, ungkapnya. Pemerintah telah menekankan, proses hilirisasi tidak hanya akan dilakukan pada sektor pertambangan mineral dan batu bara saja, tetapi juga menyasar ke sektor lain seperti pertanian, perkebunan, hingga perikanan," ungkap Menperin di Jakarta, Rabu (1/3).

Lebih lanjut, strategi yang akan ditempuh dalam upaya pendalaman struktur industri di Tanah Air, misalnya, pemerintah akan mendorong pelaku industri untuk mengolah produknya lagi atau lebih meningkatkan nilai tambahnya. Dia mencontohkan, pengusaha yang sebelumnya hanya memproduksi kain akan didorong untuk mengolah kain tersebut menjadi pakaian sebelum masuk ke pasar, imbuhnya.

Selain itu, Kemenperin konsisten untuk mempermudah pelaku industri mendapatkan bahan bakunya, sehingga produktivitas bisa berjalan baik. "Menjaga ketersediaan bahan baku ini salah satu faktor yang menyebabkan confidence dari industri kita naik," tutur Agus.

Secara terpisah, Pemerhati Pertanian, Said Abdullah mengatakan selama ini kita hanya menyediakan bahan baku. Di sektor pertanian (dalam arti luas) juga demikian. "Kita hanya menyediakan row material. Diperkebunan misalnya, kakao, crude palm oil (CPO)," paparnya.

Di komoditi lain juga hampir sama. Hilirisasi produk masih lemah.

"Gak heran kalau kemudian nilai tambah produk rendah dampak pada tingkat pendapatan petani juga rendah. Mestinya memang ini didorong untuk memperkuat nilai tambah yang pada gilirannya pendapatan petani dan putaran ekonomi dari sektor pertanian lebih besar," tukas Said.

Investasi Meningkat

Memang lanjut Said, investasi di sektor pertanian memiliki kecenderungan meningkat namun sebagian di sektor perkebunan (kelapa sawit) dan di sisi on farm. Sementara untuk sektor pengolahan belum terlalu besar.

Menurutnya, pengembangan industri pengolahan bisa dimulai pada skala kecil, menengah dan besar.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top