Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Yunani

Hilangnya Tulisan Tandai Zaman Kegelapan

Foto : AFP / MINISTRY OF CULTURE
A   A   A   Pengaturan Font

Peradaban Yunani yang gemilang pernah mengalami keruntuhan sepanjang 12.000 SM hingga 8.000 SM. Pada periode setelah runtuhnya peradaban Mycenaeanitu, tidak ditemukan adanya peninggalan tulisan, terjadi penurunan produksi pertanian, dan populasi, sehingga disebut Zaman Kegelapan.

Zaman kegelapan dalam peradaban barat bukan hanya terjadi pada abad pertengahan antara abad ke-5 hingga ke-14. Pada era 1200 hingga 800 sebelum masehi (SM) di Yunani pernah terjadi abad kegelapan.

Abad kegelapan Yunani mulai terjadi setelah runtuhnya zaman perunggu ketika peradaban mycenaean jatuh dan sistem penulisan linear B hilang. Tidak ada catatan tertulis kontemporer mengenai era tersebut sehingga disebut gelap.

Pada masa peradaban Mycenaean (1700-1100 SM) dan peradaban Minoan sebelumnya (2000-1450 SM) keduanya membangun istana-istana besar di pusat-pusat kota termasuk Tiryns, Pylos, Mycenae, dan Minoan Knossos. Mereka mengatur perdagangan dan mendukung juru tulis yang membuat akun dan mencatat perkembangan kebudayaan.

Bangsa Mycenean lalu menggantikan bangsa Minoa sebagai kekuatan utama di Mediterania. Ketika dua peradaban itu runtuh, kelas atas yang melek huruf lenyap bersama dengan sistem sosio-ekonomi yang mereka ciptakan.

Cendekiawan Christopher Scarre dan Brian M Fagan dalam buku Ancient Civilizations (2008) mengatakan teori-teori terkini tentang zaman kegelapan tidak merujuk pada penggantian besar-besaran penduduk Yunani, namun karena sirnanya masyarakat Mycenaean akibat jatuhnya kaum bangsawan, istana-istana dan tablet-tablet tanah liat mereka. Yang tersisa adalah penduduk desa dan petani yang tidak berpendidikan dan mereka hanya meninggalkan tradisi lisan dan ekonomi pertanian desa.

Sebelum runtuh, bangsa Mycenaeanmendirikan lebih dari 100 pusat kota di seluruh Yunani dan Anatolia. Kota-kota itu terhubung secara budaya bahkan politik. Struktur sosialnya tidak jelas, namun diketahui bahwa istana menjalankan perekonomiannya sendiri berdasarkan barang-barang mewah sedangkan fondasi ekonomi desa di sekitarnya adalah pertanian.

Kekayaan istana kontras dengan kekayaan desa yang masyarakatnya tinggal di rumah-rumah bata lumpur yang dibangun di atas pondasi batu tanpa hiasan. Karena kurangnya catatan apa pun, tidak diketahui seberapa makmur desa-desa tersebut.

Sampai saat ini, runtuhnya zaman perunggu adalah istilah modern untuk kemunduran peradaban yang meluas dan cepat di Mediterania dan Timur Dekat mulai 1200 SM. Penyebab keruntuhan tersebut antara lain, bencana alam (gempa bumi), perubahan iklim (menyebabkan kekeringan dan kelaparan), pemberontakan internal, invasi dan gangguan hubungan dagang dan runtuhnya sistem yang mengakibatkan ketidakstabilan politik.

Runtuhnya peradaban Mycenaeankarena sebab-sebab tersebut menyebabkan zaman kegelapan Yunani. Ketidakstabilan politik mungkin disebabkan oleh perang kelas antara masyarakat desa dan masyarakat istana mengenai distribusi kekayaan yang tidak adil, meskipun klaim ini bersifat spekulatif.

Perubahan iklim dan bencana alam, serta invasi masyarakat laut seperti Het dan Mesir juga kemungkinan berperan penting dalam jatuhnya atau kemunduran peradaban Yunani.

Keserakahan

Sarjana Bettany Hughes dalam Cities that Shaped the Ancient World menulis bahwa keserakahan yang mendorong perang dan sebagai penyebab utama keruntuhan Mycenaean.

"Kota ini melahirkan semacam peradaban mandiri dan menjelma menjadi paradoks yang merusak diri sendiri tentang arti beradab. Keinginan mendesak untuk mendapatkan lebih banyak, atas apa yang tidak kita miliki," ucap Hughes.

Hughes menilai para penguasa zaman perunggu Aegea menjadi serakah hingga mereka melakukan penjarahan yang berujung dengan tragedi. Namun tidak jelas apa yang sebenarnya terjadi dan yang diketahui dengan jelas adalah bahwa istana-istana besar dan pusat-pusat produksi di Mycenean tiba-tiba menyusut selama periode itu ketika beberapa situs ini dihancurkan.

Tidak ada bukti adanya sistem penulisan apa pun dan produksi pertanian menurun begitu pula populasinya. Seluruh peradaban Yunani kuno tampaknya telah berhenti selama kurang lebih 200 tahun sebelum dimulai kembali.

Namun dalam 200 tahun tersebut, jelas terdapat perkembangan signifikan yang memungkinkan jenis industri, perdagangan, dan ekspansi terlihat dari 1050 - 800 SM.

Setelah runtuhnya zaman perunggu, tidak ada bangunan batu monumental yang dibangun. sedangkan hubungan antara penurunan produksi pertanian dan penurunan jumlah penduduk terus menjadi perdebatan, namun tampaknya kurangnya bahan pangan pokok mendorong penurunan jumlah penduduk yang pada akhirnya menghambat produksi pangan.

Namun, selama awal zaman kegelapan, tidak ada kota yang dapat dikuasai oleh seorang raja, dan tidak ada pasukan yang dapat dikirim untuk melakukan kampanye penaklukan. Pemimpin desa mengorganisir pertahanan atau memobilisasi serangan terhadap desa-desa lain. Pada abad ke-10 SM, perubahan signifikan terlihat nyata dalam pembangunan sosial, sebagaimana dicatat oleh Scarre dan Fagan.

"Selama beberapa abad, Yunani pada dasarnya tetap merupakan masyarakat petani tanpa kota, tanpa tulisan, dan tanpa arsitektur yang berarti. Namun sejak abad kesepuluh SM, sudah ada tanda-tanda kebangkitan ekonomi. Pemulihan budaya dan ekonomi ini, yang berlanjut selama abad kesembilan dan kedelapan SM, mempunyai komponen domestik dan internasional," tulis Scarre dan Fagan.

Di dalam negeri, tingkat populasi yang turun drastis pada akhir Zaman Mycenaean mulai meningkat lagi, dan kemakmuran pun meningkat. Di luar negeri, terjadi kontak baru dengan pelabuhan di sekitar Mediterania timur, dan barang-barang mewah dari Mesir dan Siprus ditempatkan di kuburan di Lefkandi di pulau Euboea, Yunani. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top