Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hidrasi Cukup untuk Bantu Jaga Kesehatan Ginjal Anak

Foto : Istimewa.

Ilustrasi- Hidrasi pada anak.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dibandingkan orang dewasa, sebesar 80 persen berat badan anak-anak terdiri dari air. Setiap harinya sekitar 60 persen dari cairan yang dikonsumsi akan terbuang melalui urin, penguapan dari kulit dan paru-paru (35 persen), serta tinja (5 persen).

Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Anak RS Pondok Indah - Bintaro Jaya dr. Cahyani Gita Ambarsari, Sp.A (K), cairan dalam tubuh memiliki banyak fungsi penting, antara lain sebagai komponen pembentuk sel, cairan tubuh, dan volume darah. Fungsi lainnya membantu mengatur suhu tubuh.

Fungsi selanjutnya cairan adalah sebagai media transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sebagai media pembuangan zat sisa metabolisme, mencegah konstipasi, menjadi cairan pelicin untuk pergerakan sendi dan mata, menjaga kelembaban kulit, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan.

"Oleh sebab itu, untuk mempertahankan kandungan air dalam tubuh dan memastikan fungsi-fungsi tubuh berjalan dengan optimal, konsumsi cairan yang cukup setiap harinya sangat penting, terlebih bagi bayi dan anak-anak," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Anak RS Pondok Indah - Bintaro Jaya dr. Cahyani Gita Ambarsari, Sp.A (K), melalui siaran pers Jumat (29/9).

Anak juga memiliki kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi daripada orang dewasa sebagai dampak dari tumbuh kembang tubuhnya. Air amatlah penting untuk membantu proses perkembangan fungsi-fungsi organ dalam tubuh anak. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya air atau penggantian cairan dan zat terlarut pada anak terjadi lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa.

"Pada anak mekanisme protektif tubuh untuk mencegah kehilangan air berlebih, contohnya rasa haus, belum sempurna. Sebagian besar anak masih kurang peka dan tidak cepat untuk mengenali atau merasakan rasa haus tersebut sehingga masih jarang minum," kata dr Gita.

Pada anak umumnya, sekitar 20 persen dari kebutuhan air harian akan diperoleh dari makanan, terutama buah dan sayur yang memiliki kandungan air yang tinggi, sedangkan 80 persen sisanya dipenuhi dari minuman. Oleh karenanya, cairan atau produk minuman apapun yang diminum akan berperan dalam mencukupi kebutuhan hidrasi harian karena mengandung air.

dr Gita hidrasi yang cukup akan membuat darah dapat mengalir bebas ke ginjal. Hal ini untuk memastikan ginjal si kecil mendapat oksigen dan nutrisi melakukan fungsinya dengan baik. Selain itu membantu ginjal membuang zat sisa dari darah dalam bentuk urin.

Cairan yang dikonsumsi dapat mencegah kristal-kristal pembentuk batu untuk mengendap dan saling menempel, serta membantu pembilasan (flushing) saluran kemih atau membuang bakteri penyebab infeksi dari saluran kemih. Dengan kata lain, hidrasi yang cukup dapat menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal ataupun infeksi saluran kemih yang dapat merusak ginjal.

"Kurangnya hidrasi pada anak dapat mengganggu fungsi ginjal, bahkan merusak ginjal. Begitu banyak manfaat air maka perlu dipastikan anak terhidrasi dengan baik. Caranya adalah membiasakannya minum air putih yang cukup, sebagai sumber cairan yang terbaik karena tidak mengandung gula dan kalori," tegasnya.

Dicampur Buah atau Susu

Diakui anak-anak sulit minum air putih karena tidak memiliki rasa yang enak. Banyak penelitian menunjukkan bahwa cairan yang berwarna, seperti susu, atau memiliki rasa, misalnya dengan gula, akan lebih disukai oleh anak. Namun, perlu diingat bahwa cairan yang berwarna dan manis ini mengandung kalori, sehingga harus dikonsumsi secara hati-hati.

"Tambahan gula pada minuman anak merupakan salah satu penyebab kejadian berat badan berlebih atau obesitas dan penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit ginjal kronis, pada saat ia berusia dewasa," ujarnya.

Jika anak kurang menyukai air putih, ada beberapa trik yang dapat dilakukan untuk memastikan konsumsi cairan harian anak tetap terpenuhi dan berasal dari minuman yang sehat. Pertama menaruh potongan buah segar ke dalam air putih sebagai penambah rasa, memilih susu sapi atau susu kedelai dengan rasa plain, memasukkan air kelapa tanpa pemanis, jus buah tanpa tambahan susu ataupun gula.

Sebaliknya, produk minuman seperti soda, susu, atau jus buah dengan tambahan gula dan pewarna, serta minuman berkafein, sebaiknya dihindari. Produk minuman ini mengandung tambahan kalori kosong, yaitu kalori tanpa nilai nutrisi dan juga dapat memperberat kerja ginjal, terutama pada anak berusia kurang dari 5 tahun.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top