Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Helikopter Ingenuity Eksplorasi Mars

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pada Senin (19/4) NationalAeronautics andSpace Administration (NASA) berhasil menerbangkan helikopter di permukaan planet Mars. Helicopter mini yang diberi nama Nasa's Ingenuity Mars berhasil terbang pertama kali dengan pengendalian dilakukan dari bumi.

Dalam video yang diambil oleh penjelajah Perseverance NASA ini, Ingenuity berhasil terbang selama 30 detik pada ketinggian 3 meter di kawah Jezero. Kamera helikopterdioperasikan untuk membantu penerbangan.

Gambar-gambar dari kamera Mastcam-Z menunjukkan helikopter sedang melayang di atas permukaan Planet Merah.Penerbangan Ingenuity (yang berarti kecerdikan) merupakan pembuktian misi terbang yang sulit dan menantang di Mars. Penerbangannya dijadwalkan pada 11 April 2021. Namun ditunda karena para insinyur perlu memperbarui perangkat lunak mesin setelah uji putaran baling-baling berakhir terlalu dini.

Para ahli akhirnya berhasil menyelesaikan tes kecepatan putaran baling-baling sebuah tonggak penting untuk lepas landas. "Penjelajah akan memberikan dukungan selama operasi penerbangan. Dia akan mengambil gambar, mengumpulkan data lingkungan, dan menampung stasiun pangkalan yang memungkinkan helikopter untuk berkomunikasi dengan pengontrol misi di bumi," kata laman resmi NASA.

Selanjutnya, Ingenuity akan melakukan penerbangan selama 31 hari (periode bumi). Rencananya pada hari Kamis 22 April 2021 dilakukan penerbangan uji coba untuk tahap kedua.

Dalam wawancara dengan BBC yang dilakukan sebelum penerbangan perdana, insinyur sistem di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Farah Alibay, mengatakan, penerbangan tersebut yang belum pernah dicoba cukup sulit dan menantang. "Rasanya benar-benar gila," katanya.

"Kita telah terbang di bumi selama lebih dari 100 tahun. Sekarang kita seperti, ya, akan pergi ke planet lain dan terbang. Ini gila. Tapi itulah keindahan penjelajahan. Itulah keindahan teknik," lanjut Farah Alibay.

Uji Coba

Sebelum terbang, tepatnya pada Jumat (16/4), uji coba pengoperasian baling-baling berkecepatan penuh dilakukan. "Kami telah sepenuhnya memastikan bahwa Ingenuity memiliki cukup energi dan kekuatan untuk penerbangan ini di Mars," kata Manajer Proyek Ingenuity, Mimi Aung.

Aung memaparkan, penerbangan sulit karena Mars bukan bumi. Atmosfer di Mars sangat tipis atau sekitar 1 persen dari kepadatan atmosferbumi. Kondisi membuat baling-baling sulit mendapat udara sebagai tumpuan untuk terbang. Sedikit beruntungnya, tarikan gravitasi Mars lebih kecil dari bumi.

Solusi mengatasi tipisnya atmosfer Mars dilakukan dengan merancang helikopter yang sangat ringan. Beratnya hanya 1,8 kg, dengan dua baling-baling ukuran panjang 1,2 meter berputar ke arah berlawanan berkecepatan 2.500 rpm.

Demonstrasi penerbangan itu diharapkan dapat mengubah cara manusia menjelajahi dunia yang jauh. "Anda dapat melintasi berbagai tempat tanpa terhalang medan dengan cara yang sama seperti kendaraan darat," jelas Kepala Pilot Ingenuity, Havard Grip.

"Itu bisa melakukan misi pengintaian untuk penjelajah masa depan, mungkin. Atau bahkan untuk astronot. Kemudian kami juga memikirkan dalam kaitannya dengan potensi untuk membawa instrumen sainsnya sendiri ke tempat-tempat yang sangat sulit diakses," tambahnya.

Selain misi helikopter di Mars, NASA juga telah menyetujui misi helikopter ke Titan, bulan besar Saturnus. Dragonfly, sebutan untuk misi di Titan, akan diluncurkan pertengahan 2030-an.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top