Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Helikopter Ingenuity Eksplorasi Mars

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Aung memaparkan, penerbangan sulit karena Mars bukan bumi. Atmosfer di Mars sangat tipis atau sekitar 1 persen dari kepadatan atmosferbumi. Kondisi membuat baling-baling sulit mendapat udara sebagai tumpuan untuk terbang. Sedikit beruntungnya, tarikan gravitasi Mars lebih kecil dari bumi.

Solusi mengatasi tipisnya atmosfer Mars dilakukan dengan merancang helikopter yang sangat ringan. Beratnya hanya 1,8 kg, dengan dua baling-baling ukuran panjang 1,2 meter berputar ke arah berlawanan berkecepatan 2.500 rpm.

Demonstrasi penerbangan itu diharapkan dapat mengubah cara manusia menjelajahi dunia yang jauh. "Anda dapat melintasi berbagai tempat tanpa terhalang medan dengan cara yang sama seperti kendaraan darat," jelas Kepala Pilot Ingenuity, Havard Grip.

"Itu bisa melakukan misi pengintaian untuk penjelajah masa depan, mungkin. Atau bahkan untuk astronot. Kemudian kami juga memikirkan dalam kaitannya dengan potensi untuk membawa instrumen sainsnya sendiri ke tempat-tempat yang sangat sulit diakses," tambahnya.

Selain misi helikopter di Mars, NASA juga telah menyetujui misi helikopter ke Titan, bulan besar Saturnus. Dragonfly, sebutan untuk misi di Titan, akan diluncurkan pertengahan 2030-an.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top