Heboh! G7 Laporkan Omicron Ancaman Terbesar Bagi Kesehatan Dunia, Ternyata Begini Tindakan Jokowi

Pemimpin G7 menegaskan bahwa varian omicron merupakan ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat global saat ini. Maka dari itu, pihaknya menyebut menjadi lebih penting bagi negara untuk bekerja sama secara erat guna mengatasi masalah itu.

"Sangat prihatin dengan peningkatan kasus, para menteri sepakat bahwa perkembangan ini harus dilihat sebagai ancaman terbesar saat ini bagi kesehatan masyarakat global," ucap Inggris, yang saat ini menjadi ketua kelompok itu, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Jumat (17/12).

Diketahui, para menteri kesehatan G7 sebelumnya telah mengadakan pertemuan terakhir mereka yang diselenggarakan oleh Inggris.

Untuk diketahui, Inggris saat ini tengah mengalami lonjakan Covid-19 yang drastis selama beberapa hari terakhir.

Para menteri berfokus pada akses global ke diagnostik, pengurutan genom, vaksin, dan terapi dalam upaya memerangi penyebarannya.

"Mereka juga sepakat tentang peningkatan pentingnya kampanye booster dan pengujian reguler di samping langkah-langkah non-farmasi yang berkelanjutan," kata pernyataan itu.

Sementara itu, Omicron telah dikonfirmasi masuk ke Indonesia pada Kamis, (16/12).

Pesiden Joko Widodo dalam arahannya mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hal tersebut ditegaskan oleh Jokowi melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12/2021).

Jokowi menyebutkan, saat ini memang masih belum dikonfirmasi bahwa omicron berbahaya. Namun situasi tetap harus dijaga agar penularannya tidak meluas lantaran Varian Omicron memiliki karakter yang dapat bermutasi dengan sangat cepat.

Tak hanya itu, Jokowi turut mengimbau masyarakat hingga pejabat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri hingga situasi kembali mereda.

"Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian omicron tidak meluas di tanah air, jangan sampai terjadi penularan lokal. Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik. Kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah, tingkat penularan kita awasi agar bertahan di bawah satu, jangan sampai itu melonjak lagi." tegas Jokowi