Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hasto Ingatkan Ibu Hamil agar Rajin Periksa Kadar Vitamin D

Foto : bkkbn.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo. mengingatkan para ibu hamil agar rajin memeriksakan kadar vitamin D dalam tubuh untuk menguatkan plasenta yang berfungsi memberi nutrisi pada bayi.

"Kita tahu vitamin D itu penting bagi ibu hamil, tetapi jarang sekali orang yang menyiapkan diri untuk memeriksa vitamin D sebelum hamil, malah tidak tahu kalau harus diperiksa," kata Hasto saat ditemui di Jakarta, Senin (7/8) lalu.

Ia mengatakan, meskipun Indonesia terletak di negara tropis dengan sinar matahari yang melimpah, tetapi masih banyak ibu hamil yang kadar vitamin D-nya masih di bawah batas minimal.

"Ibu hamil di Indonesia, kadar vitamin D-nya masih banyak yang di bawah 20, itu namanya defisiensi, sedangkan vitamin D dibutuhkan untuk plasentasi, menempelnya plasenta pada rahim, artinya bayi itu punya akar, akarnya menancap di rahim, dan akar itulah yang akan mengambil makanan dari ibunya," papar Hasto.

Dokter spesialis kandungan ini menjelaskan, sebagian besar akar tidak sukses tertancap di rahim, sehingga plasenta ibu menjadi kurang tebal dan tidak subur. "Plasenta yang tipis itu salah satu penyebabnya karena ibu kekurangan vitamin D, sehingga berisiko anemia. Oleh karena itu, kalau kita di negara tropis, saat terkena sinar matahari sedikit jangan buru-buru pakai baju rapat, topi, helm, masker, karena kalau mau dapat vitamin D kan harus terpapar sinar matahari 20 persen badannya," ujar Hasto.

Untuk itu, ia mengingatkan kepada calon pengantin, khususnya calon ibu untuk memiliki kesadaran memeriksakan kadar vitamin D. "Periksa kadar vitamin D itu malah lebih baik sebelum menikah, ke laboratorium periksa vitamin D, periksa HB, berapa kadarnya, coba mana teman-teman yang mau hamil periksa vitamin D, boleh bertaruh dengan saya, mungkin nggak ada 20 persen yang vitamin D-nya di atas 30," ungkap dia.

Hasto juga mengingatkan agar para ibu harus memiliki kesadaran sendiri untuk berjemur demi mendapatkan vitamin D alami, dengan berjalan kaki atau berjemur demi mendapatkan sinar matahari di waktu yang dianjurkan oleh WHO, yakni sekitar pukul 08.00-10.00 WIB.

"Petani-petani kita dulu berjemurlho, di sawahmacul(mencangkul), pakai celana pendek saja, kalau yang laki-laki telanjang dada sampai batas badannya kelihatan.Nahsaya lihat ibu-ibu atau perempuan sekarang meskipun ada hari libur nggak pernah berjemur keluar, jadi nggak ada kesadaran seperti itu, padahal bisa saja jalan keluar sebentar jalan kaki untuk berjemur," ucap dia.

Ia juga menyarankan para ibu untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D dengan dosis di atas 5.000. "Mungkin bisa juga mengkonsumsi suplemen vitamin D dengan dosis di atas 5.000, asalkan nanti dievaluasi. Kalau defisiensi vitamin D, minum itu, setelah itu dievaluasi," kata dia. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top