Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Hasil Survei Terbaru, Kepercayaan Publik pada Polri Terus Meningkat

Foto : ANTARA/Putu Indah Savitri

Tangkapan layar hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga.

A   A   A   Pengaturan Font

Semoga kualitas SDM dan integritas membaik, hasil survei terbaru menunjukkan kepercayaan publik pada Polri terus meningkat.

Jakarta - Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri terus mengalami peningkatan, bahkan melebihi partai politik dan DPR RI, yakni dari 66,5 persen pada temuan Desember 2022, menjadi 70,8 persen.

"Dalam temuan kami,public trustPolri kini berada di angka 70,8 persen, menempatkan Pori berada di atas partai politik dan DPR," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk 'Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik Dalam Dua Surnas Terbaru' yang dipantau dari kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, di Jakarta, Minggu.

Pada temuan yang sama, menurut Burhanuddin, tingkat kepercayaan publik terhadap DPR sekadar 68,3 persen. Angkanya semakin mengecil jika dibandingkan dengan partai politik, hanya 62,3 persen.

Biasanya, tutur Burhanuddin, Polri sering kali menjadi objek kritik publik. Namun belakangan ini, Polri terlihat semakin konsisten dalam menjalankan tugas tanpa adanya intervensi dari pihak luar.

Hal ini tercermin dari penanganan beberapa kasus yang dilakukan oleh Polri, di mana Polri terbukti mampu menindak tegas pelaku kejahatan tanpa pandang bulu.

Dalam temuan Indikator Politik Indonesia menyebut penanganan terhadap kasus investasi bodong, KSP Indosurya, termasuk penerapan tilang elektronik berhasil meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.

Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia kali ini dilakukan dalam dua periode. Survei dilakukan pada periode Februari 2023 dan Maret 2023. Pada periode pertama, dilakukan pada 9-16 Februari dengan 1.220 responden. Kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret, menempatkan 800 responden.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Pada periode pertama, asumsi metodesimple random sampling, dengan responden memiliki toleransi kesalahan ataumargin of errorsekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sedangkan, pada periode kedua memiliki toleransi kesalahan sekitar 3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top