Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Hasil Studi Terbaru: Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Otak

Foto : ISTIMEWA

Ilustrasi Penelitan / Riset

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Para peneliti University College London (UCL), pada Rabu (15/5), merilis hasil studi yang menganalisis literatur ilmu saraf untuk mengungkap bagaimana panas ekstrem dan bencana yang dipicu oleh perubahan iklim mempengaruhi penyakit saraf utama dan gangguan kesehatan mental. Menurut mereka, kondisi seperti demensia, epilepsi, dan depresi dapat menyebar dan memburuk seiring dengan memanasnya dunia.

Dikutip dari The Straits Times, para ahli menemukan faktor lingkungan tidak hanya mempengaruhi prevalensi penyakit, tetapi juga dapat meningkatkan risiko masuk rumah sakit, kecacatan, dan bahkan kematian.

Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan telah dipelajari dengan baik, khususnya terkait dengan penyakit menular dan pernafasan. Namun hal ini juga berdampak buruk pada kesehatan saraf, karena proses pengaturan suhu tubuh tampaknya menjadi pendorong utama peningkatan kondisi yang dipicu oleh panas ekstrem.

"Agar dapat bekerja dengan baik, otak harus dijaga dalam kisaran suhu yang relatif sempit," kata Sanjay Sisodiya, ilmuwan dari UCL Queen Square Institute of Neurology yang memimpin penelitian tersebut.

"Jika otak terserang penyakit, kemampuan otak untuk mengatur suhu tubuh akan terganggu. Misalnya, seseorang yang mengidap penyakit saraf dan menempatkan mereka dalam gelombang panas yang luar biasa, Anda dapat melihat bagaimana hal itu dapat memperburuk penyakit saraf mereka," katanya.

Menurut Sisodiya, investigasi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui mekanisme pasti yang menghubungkan gangguan neurologis dengan suhu yang lebih tinggi.

Kelompok Paling Rentan

Ketika cuaca ekstrem memburuk dan menjadi lebih umum terjadi, semakin penting untuk menguraikan hubungan yang sebenarnya, terutama bagi kelompok termuda, tertua, dan paling rentan.

Untuk studi baru ini, para peneliti meninjau 332 laporan yang mengamati dampak lingkungan terhadap 19 kondisi neurologis dengan beban penyakit tertinggi, termasuk Alzheimer dan bentuk demensia lainnya, migrain, stroke, multiple sclerosis, dan meningitis.

Mereka juga mengumpulkan penelitian tentang depresi, kecemasan, dan skizofrenia karena gangguan kejiwaan sering kali memiliki komorbiditas dengan penyakit neurologis.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top