Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penelitian Terbaru

Hasil Studi: Perubahan Iklim Meningkat Sangat Cepat

Foto : ISTIMEWA

Asap mengepul dari kebakaran hutan yang terjadi di hutan padang rumput Grande di Alberta, Kanada, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu (5/6) menyebutkan perubahan iklim mengalami percepatan pada laju tercepat sejak pencatatan dimulai, puluhan ilmuwan memperingatkan dalam. Khususnya selama setahun terakhir, planet ini tidak pernah sepanas ini.

Diterbitkan dalam jurnal Earth System Science Data, studi tersebut menemukan pemanasan global telah meningkat sebesar 0,26C antara tahun 2014 dan 2023.

Dikutip dari Radio France Internationale (RFI), pada periode yang sama, rata-rata suhu permukaan global mencapai 1,19 Celsius di atas suhu acuan pra-industri pada tahun 1850-1900.

Pada tahun 2023 terjadi peningkatan sebesar 1,43 Celsius yang dipicu oleh pola cuaca El Nino yang terjadi secara alami.

Laju pemanasan yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya ini terjadi seiring dengan semakin tertutupnya peluang untuk membatasi kenaikan suhu sesuai dengan target yang ditetapkan secara internasional.

Pada akhir tahun 2023, aktivitas manusia telah mendorong suhu hingga 1,31 Celsius. Mengingat bulan Mei mungkin akan menjadi bulan ke-12 berturut-turut di mana suhu global akan memecahkan rekor, laporan itu mengatakan ambang batas target sebesar 1,5 derajat Celsius sudah sangat dekat.

"Sisa anggaran karbon (jumlah karbon dioksida yang dapat dilepaskan sebelum mencapai pemanasan 1,5 Celsius) kini hanya sekitar 200 gigaton atau sekitar lima tahun emisi saat ini," kata laporan itu.

Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap panas adalah berkurangnya partikel polusi tertentu di atmosfer yang memantulkan sebagian energi Matahari kembali ke luar angkasa. Namun, sejauh ini penyebab utama pemanasan global adalah emisi gas rumah kaca yang berada pada titik tertinggi sepanjang masa.

Laporan ini merupakan bagian dari serangkaian penilaian iklim berkala yang dirancang untuk mengisi kesenjangan antara laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim atau Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB yang dikeluarkan rata-rata setiap enam tahun sejak tahun 1988.

Laporan ini dikeluarkan ketika para diplomat dari seluruh dunia bertemu di Jerman untuk melakukan pembicaraan iklim pertengahan tahun menjelang KTT Conference of the Parties 29 (Cop- 29) PBB, di Azerbaijan, pada bulan November.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top