Hasil Insentif Usaha Harus Jelas
Selanjutnya, untuk perlindungan sosial, serapan mencapai 140,50 triliun rupiah atau 75,5 persen dari pagu 186,64 triliun rupiah. Untuk dukungan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Korporasi, anggaran yang sudah terserap sebesar 81,83 triliun rupiah atau 50,4 persen dari pagu 162,40 triliun rupiah. Sementara itu, anggaran untuk program prioritas telah terpakai sebesar 75,44 triliun rupiah atau 64 persen dari pagu 117,94 triliun rupiah.
"Perlindungan sosial akan mencapai target, sekarang masih ada pembayaran di bulan November dan Desember. Dukungan UMKM dan korporasi juga seperti itu, subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) masih ada dalam proses penagihan namun ini akan terserap sekitar 90 persenan di akhir tahun," jelas Wamenkeu.
Indikator Capaian
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti mengatakan, khusus untuk insentif dunia usaha, harus ada indikator capaian yang jelas, tidak hanya pada standar normatif. Sebab, kucuran anggaran pemerintah harus memiliki hasil maksimal.
"Misalnya bisa dilihat capaian dari employment indicator, apakah dengan insentif yang diberikan perusahaan sudah hidup atau survive dengan dilihat tidak ada pengurangan tenaga kerja dan bahkan menambah tenaga kerja," tegas Eather.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya