Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Omicron BA.4 dan BA.5 Miliki Gejala Sakit Ringan

Harus Holistik Putusan PTM saat Covid-19 Fluktuatif

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengemukakan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah fluktuasi kasus Covid-19 memerlukan keputusan holistik, melalui koordinasi antarkementerian dan lembaga. "Memang butuh koordinasi secara luas.

Koordinasi bagaimana ini diputuskan secara holistik," kata Wamenkes usai menghadiri agenda Penyerahan Kepres No 65/P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antarwaktu Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan di Gedung Kemenko PMK Jakarta, Senin (18/7).

Seperti dikutip dari Antara, Wamenkes mengatakan saat ini ada sedikit peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, salah satunya di DKI Jakarta. Peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir lantaran diiringi dengan pelacakan kasus dan testing yang lebih masif di masyarakat.

"Dari segi peningkatan kasus memang sedikit naik, tapi kita ingat, peningkatan kasus naik itu testing-nya sedikit. Kalau testing banyak juga ketemu," kata Wamenkes.

Dante mengatakan kasus Covid-19 yang ditemukan di masyarakat umumnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang memiliki gejala ringan dan angka keterisian rumah sakit (BOR) yang sedikit sehingga masyarakat tak perlu khawatir.

"Ini gejala juga mild (ringan), untuk gejala mild ini tak terlalu banyak khawatir dan angka rumah sakit juga sedikit dan tak terlalu banyak khawatir, dibandingkan dengan kasus Delta," katanya.

Mulai Menurun

Tren harian laju Covid-19 di Indonesia mulai menunjukkan penurunan sejak Sabtu (16/7) yang mencapai 4.329 pasien terkonfirmasi Covid-19.

Jumlah itu menurun pada Minggu (17/7) menjadi 3.540 pasien terkonfirmasi positif dan hari ini kembali turun ke angka 3.393 kasus konfirmasi positif. Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia berdasarkan transmission indicated Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masih relatif lebih baik dari negara lain.

"Standar WHO itu levelnya per hari 7.800 kasus. Jadi, selama masih di bawah itu, standar WHO-nya masih di level 1," katanya. Wamenkes memperkirakankasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia melampaui gelombang puncak pada pekan ini. Berdasarkan data Kemenkes, 81 persen kasus Covid-19 di Indonesia adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Mudah-mudahan ke depan kasus menurun dan tidak tinggi lagi karena peningkatan kasus BA.4 dan BA.5 ini sepertiga Omicron," kata Dante.

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan memprediksi puncak kasus Covid-19 di Indonesia berada pada angka sekitar 20.000-an kasus per hari yang terjadi pada pekan kedua sampai keempat Juli 2022.

Dante mengatakan puncak gelombang kasus tersebut diprediksi terjadi pada Sabtu (16/7). Kasus aktif pada hari itu bertambah 1.621 kasus sehingga total menjadi 26.594 kasus, sedangkan laju kasus terkonfirmasi positif bertambah 4.329 pasien.

Angka itu meningkat dua kali lipat sejak akhir Juni 2022 yang saat itu mencapai sekitar 2.000 kasus per hari. Pada Minggu (17/7), laju kasus aktif menurun ke angka 956 kasus sehingga total menjadi 27.550 kasus dengan laju kasus terkonfirmasi positif 3.540 pasien.

"Semua slide sempat meningkat, tapi masih dalam kondisi 10 persen dari kasus tertinggi bulan lalu. Kami perkirakan sudah sampai di puncaknya," katanya. Dante mengatakan kasus tertinggi saat ini sedang memuncak di Provinsi DKI Jakarta dengan tingkat transmisi atau penularan Covid-19 sudah mencapai Level 3, sementara transmisi secara keseluruhan untuk Indonesia masih di Level 1.

"Mudah-mudahan, Jakarta sebentar lagi melandai walau kasusnya masih meningkat, tapi tipis-tipislah meningkatnya," katanya. Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan dalam rapat terbatas pada hari ini Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi penguat ke masyarakat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top