Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecelakaan Pesawat l Semua Jenazah Akan Dilakukan Identifikasi Sampai Selesai

Hari Kesembilan Tim DVI Identifikasi 17 Jenazah

Foto : Koran Jakarta/john Abimanyu

Terima Jenazah I Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/11), menerima kedatangan kantong jenazah dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2. Selain itu beberapa keluarga mengambil jenazah yang sudah diidentiikasi. Pihak rumah sakit menegaskan akan melakukan identifikasi seluruh jenazah yang ditemukan.

A   A   A   Pengaturan Font

Upaya untuk melakukan identifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air tidak akan berhenti. Kita berharap semua korban dapat terindentifikasi dengan baik.

JAKARTA - Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, RS Polri berhasil mengindetifikasi 17 korban penumpang pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610. Hingga saat ini total penumpang yang sudah teridentifikasi mencapai 44 penumpang yang terdiri dari 33 laki-laki dan 11 perempuan.

"Hasil sidang rekonsiliasi pada sore ini, Tim Disaster Victim Investigation (DVI) berhasil mengidentifikasi sebanyak 17 penumpang. Jadi total keseluruhan penumpang terindentifikasi berjumlah 44 jenazah," kata Kepala Bidang DVI RS Polri Komisaris Besar Lisda Cancer di Jakarta, Selasa (6/11).

Daftar nama 17 penumpang yang dapat terindentifikasi adalah Pm 0138: Wahyu Alldillah L 32 tahun sidik jari, Am 154, Ubaidillah Salabi zl 55 tahun sidik jari, Am 008, Imam Riyanto L 44 tahun sidik jari, Am 246 Mawar Sariati P 39 tahun sidik jari, Am 129 Tesa Kausar L 37 tahun sidik jari, Am 175 Cosa Rianda Sahab L 39 tahun DNA, Am 156 Doni L 45 tahun DNA, Am 163 Daniel Suharja Wijaya L 40 tahun DNA,

Selanjutnya, Am 207 Herjuna Darvito L 47 tahun DNA, Am 153 Nurul Diah Ayu Sita resmi P 45 tahun DNA, Am 146 Paul Ferdinan Ayorbaba L 43 tahun DNA, Am 189 Rabagus Nurwita Desi Putra L 26 tahun DNA, Am 184 Martono L 35 tahun DNA, Am 106 Ariawan Komardy L 37 tahun DNA, Am 034 dokter Ibnu Fajar Riyadi Hantoro, Sp. PD L 33 tahun DNA, Am 093 Matthew Bongkal L 13 tahun DNA, Am 210 Mack Stanley L 31 tahun DNA.

Lisda menjelaskan kantong jenazah yang belum teridentifikasi akan terus dilakukan oleh pihak DVI untuk mencocokan data antemortem dan postmortem. Karena sudah ada profilnya, nanti kalau antemortem diperiksa sebagai pembanding.

"Nantinya semuanya akan diketahui dengan sendirinya. Jadi proses identifikasi akan terus berjalan dan kami akan mencocokan data penumpang dengan pihak keluarga," ujarnya.

Saat ditanya soal Basarnas ingin menghentikan evakuasi korban di laut, Lisda menegaskan identifikasi terhadap penumpang akan terus dilaksanakan hingga habis.

"Bila Basarnas menyatakan ingin menghentikan evakuasi kapal. Kami akan tetap terus menjalankan identifikas sampai habis dan sampai tidak ada lagi kantong jenazah," tegasnya.

Dia menjelaskan kalaupun bagian tubuh jenazah penumpang tidak ditemukan maka pihaknya menyerahkan kepada pengadilan. Karena pihak DVI tidak bisa mengeluarkan surat kematian jika tidak ada bukti fisik.

"Jadi pada akhirnya sampel DNA sudah habis teridentifikasi ada beberapa penumpang belum teridentifikasi artinya bagian penumpang tidak ditemukan. Kalau kayak gitu artinya keluarga mendapat kepastian hukum itu akan ada penetapan pengadilan yang akan mengeluarkan," jelasnya.

Dikemukakan, karena Tim DVI tidak bisa mengeluarkan surat kematian jika tidak ada bukti fisiknya. Kita tim DVI tidak mengeluarkan surat kematian tapi itu berdasarkan penetapan pengadilan. Kami melihat dari perisitiwa kecelakaan Air Asia mendapat fatwa pengadilan langsung. Pihak keluarga mengajukan ma, nanti ma akan mengeluarkan fatwa seperti fatwa 60 an tidak berhasil ditemukan.

Serahkan pada Keluarga

Sementara Vice DVI Commander RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Triawan Marsudi mengatakan jenazah yang sudah diidentifikasi akan langsung diserahkan kepada pihak keluarga yang sudah menunggu.

"Serah terima dilaksanakan hari ini dalam bentuk dokumen surat keterangan kematian. Penyerahan akan diberikan langsung dari pihak maskapai kepada keluarga penumpang," tuturnya.

Dari data yang dihimpun di lokasi, Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto Kramat Jati kembali menerima kiriman 22 kantong jenazah dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2. Jadi total keseluruhan mencapai 185 kantong jenazah dan 23 kantong properti.

Sebanyak 22 kantong jenazah sendiri langsung dibawa ke ruangan post mortem untuk diambil data DNA penumpang yang dicocokan dengan pihak keluarga. joh/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top