Hargai yuk Berbagai Potensi Sekitar Kita
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Jaoharul Alam (keempat dari kanan) membuka kegiatan Gema Ketapang di halaman Kantor Kecamatan Sukatani, Selasa (3/12).
Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan SyahBEKASI – Dalam upaya menyukseskan “Gerakan masyarakat berketahanan pangan” (Gema Ketapang) warga Kabupaten Bekasi didorong untuk lebih banyak mengonsumsi protein produksi lokal yang diambil dari lingkungan sekitar. “Langkah ini bertujuan agar masyarakat membiasakan diri konsumsi sayur dan protein terutama bagi anak usia balita dari lingkungan sekitar,” tutur Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Joaharul Alam, Selasa.
Menurutnya, dengan banyak mengonsumsi sayur dan protein, anak-anak, generasi yang mendatang, terhindar dari masalah stunting. Mereka akan berkembang dengan baik. Joaharul menekankan, bahan pangan berprotein serta sayuran secara alamiah tersedia cukup banyak di lingkungan sekitar. tengah masyarakat. Contoh, telur, tempe, dan tahu.
“Selain itu, Pemkab Bekasi saat ini juga sedang menggencarkan gerakan makan ikan untuk memenuhi gizi masyarakat dan mencegah stunting,” ucapnya. Pelaksana harian Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Abdilah Majid, menambahkan, Gema Ketapang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada warga terkait pola makan sehat dan bergizi seimbang.
“Salah satu-satunya dengan rajin konsumsi makanan mengandung protein dan sayur,” katanya. Pemkab Bekasi turut memberikan bantuan pangan olahan sebagai upaya meningkatkan keanekaragaman konsumsi bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi.Kemarin dia memberikan 110 paket bantuan pangan olahan kepada warga. Mereka yang menerima bantuan sudah diverifikasi. Jadi, penyaluran bantuan sesuai dengan fakta di lapangan.
Wirausaha
Sementara itu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi, memfasilitasi para santri dari 328 pondok pesantren setempat untuk menjadi wirausaha. Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Bekasi, Nani Mulyani, telah memfasilitasi pondok pesantren untuk menggelar program kewirausahaan bagi para santri.
“Pemerintah memperhatikan agar para santri memiliki program kewirausahaan atau kemandirian ekonomi,” katanya. Mereka akan mendapat bantuan inkubasi bisnis. Selain itu, mereka juga akan diberi pelatihan serta pendampingan dari tenaga ahli. Dia menyayangkan, masih banyak pondok pesantren belum memanfaatkan program ini. Kegiatan wirausaha santri pun beragam mulai dari bisnis waralaba, air minum isi ulang, katering, kafe, binatu, bengkel, dan percetakan. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
- 3 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 4 Hargai yuk Berbagai Potensi Sekitar Kita
- 5 Perluas Pasar, Produk Halal RI Unjuk Gigi di Istanbul