Harga TBS Kalbar Cenderung Naik

PONTIANAK - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, mengatakan bahwa saat ini harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Kalbar terus mengalami tren kenaikan dan diprediksihingga akhir tahun. Bersyukur dalam beberapa waktu ini atau sejak normal baru hargaTBS, CPO(minyak sawit mentah) dan inti sawit mengalami tren kenaikan, ujarnya di Pontianak, Jumat.

Ia menyebutkan berdasarkan hasil penetapan Indeks K Agustus 2020 dan Harga TBS kelapa sawit periode I Agustus 2020, TBS untuk umur 10 - 20 tahun 1.693,89 rupiah per kilogram atau naik 190,97 rupiah dari periode II Juli 2020. Kemudian untuk harga CPO jadi 8.031,53 rupiah per kilogram atau naik 889,07 rupiah dari periode II Juli 2020. Sedang untuk harga Inti sawit jadi 3.930,66 rupiah per kilogram atau naik 363,97 dari periode II Juli 2020.

Ia menjelaskan ada pun tren kenaikan harga dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya arus penjualan ke negara - negara pembeli sudah mulai lancar karena kondisi wabah Covid-19 semakin membaik.

"Kenaikan harga juga faktor bahan baku TBS kelapa sawit yang saat ini terbatas. Hal tersebut disebabkan produksi sedang masa turun. Mulai Oktober 2020 baru akan terjadi peningkatan produksi TBS sawit atau panen raya," katanya. Selanjutnya, faktor harga naik karena gencarnya penggunaan biodiesel dalam negeri.

"Kebijakan pemerintah ke arah energi terbarukan untuk pemanfaatan hasil sawit sebagai B100 (bio fuel), D100 (diesel) dan J100(avtur) ikut mendorong tren positif harga produk sawit," jelas dia. Pihaknya memprediksikan sampai September 2020 harga TBS sawi masih akan naik.

"Meski prediksi harga terus naik dan membaik namun untuk harga TBS sawit belum tembus 2.000 rupiah per kilogram sebagaimana awal tahun ini. Hingga akhir tahun ini masih kisaran 1.800 rupiah per kilogram harga tertinggi," katanya. Ant/G-1