Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Naik Karena Kekhawatiran Konflik Timur Tengah Meluas dan Badai di AS

Foto : ANTARA/REUTERS/Richard Carson

Ilustrasi - Labirin pipa dan katup minyak mentah yang digambarkan oleh Departemen Energi di Cadangan Minyak Strategis di Freeport, Texas, AS.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Harga minyak naik pada hari Selasa (24/9) di tengah kekhawatiran meningkatnya konflik antara Israel dan Hizbullah dapat mempengaruhi pasokan di wilayah penghasil utama Timur Tengah dan badai tropis dapat mempengaruhi produksi di AS, akhir minggu ini.

Harga minyak mentah Brent untuk November naik 21 sen, atau 0,3 persen, menjadi $74,11 per barel pada pukul 00.30 GMT (pukul 07.30 WIB). Harga minyak mentah AS untuk November naik 24 sen, atau 0,3 persen, menjadi $70,61.

Kedua kontrak ditutup lebih rendah pada hari Senin karena kekhawatiran permintaan mendominasi pikiran investor setelah aktivitas bisnis zona euro yang mengecewakan dan masih adanya kekhawatiran tentang konsumsi bahan bakar Tiongkok.

Militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara terhadap lokasi Hizbullah di Lebanon pada hari Senin, yang menurut otoritas Lebanon telah menewaskan 492 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi mencari tempat aman di hari paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade.

Israel dan Hizbullah, kelompok yang didukung Iran yang bermarkas di Lebanon, saling tembak setelah ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak minggu lalu. Serangan itu secara luas disalahkan pada Israel.

Hizbullah terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan sejak sekutu Palestina-nya Hamas di Gaza dan Israel berperang pada 7 Oktober.

"Pasar minyak khawatir bahwa meningkatnya ketegangan di kawasan itu akan menyeret produsen minyak OPEC lebih dekat ke keterlibatan," kata bank ANZ dalam sebuah catatan, mengacu pada Iran.

"Para pedagang juga memperhatikan cuaca. Pantai Teluk AS berisiko dilanda badai pada akhir minggu ini karena cuaca buruk di Atlantik semakin parah."

Produsen minyak AS sedang mengevakuasi staf dari anjungan produksi minyak Teluk Meksiko karena badan cuaca meramalkan badai besar kedua dalam dua minggu dapat menghancurkan ladang produksi minyak lepas pantai.

Pusat Badai Nasional AS mengatakan badai tropis potensial di tenggara ujung barat Kuba diperkirakan akan berkembang menjadi badai pada hari Rabu dan menguat dalam 72 jam ke depan saat bergerak melintasi Teluk Meksiko bagian timur.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top