Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Mentah Stabil Jelang Keputusan Suku Bunga dan Data Inflasi

Foto : bussiness-standard.com

Ilustrasi pompa minyak.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Harga minyak bertahan stabil pada Selasa (12/12) menjelang pengumuman kebijakan suku bunga utama dan data inflasi, dan di tengah keraguan bahwa pengurangan produksi oleh OPEC+ tahun depan akan mengimbangi kelebihan pasokan minyak mentah dan melemahnya pertumbuhan permintaan bahan bakar.

Minyak mentah berjangka Brent untuk bulan Februari datar di 76,03 dollar AS per barel pada 01.03 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Januari naik 3 sen menjadi 71,35 dollar AS per barel.

Kedua kontrak tersebut ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Senin, dengan Brent naik 19 sen pada 76,03 dollar AS per barel dan WTI naik 9 sen pada 71,32 dollar AS .

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau sama disebut OPEC+, telah berjanji mengurangi 2,2 juta barel per hari (bpd) untuk kuartal pertama 2024. Namun investor tetap skeptis bahwa total pasokan akan turun, karena pertumbuhan produksi di negara-negara non-OPEC diperkirakan akan menyebabkan kelebihan pasokan tahun depan.

"Pertumbuhan operasi minyak serpih AS terus memberikan kejutan positif, sementara keuntungan di produsen non-OPEC lainnya sangat besar," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

Harga minyak mentah Brent telah turun dari di atas 80 dollar AS per barel pada awal Desember sementara WTI merosot dari di atas 77 dollar AS .

Baik WTI maupun Brent berada dalam struktur pasar contango, ketika kontrak segera lebih sedikit dibandingkan kontrak yang jatuh tempo di kemudian hari, untuk beberapa bulan pertama tahun 2024. Hal ini menunjukkan investor merasa adanya permintaan minyak mentah yang lebih rendah atau pasokan yang memadai untuk bulan-bulan tersebut.

"Pasar akan mendapat pandangan baru mengenai fundamental ketika OPEC dan Badan Energi Internasional merilis laporan pasar minyak bulanan mereka minggu ini. Pasar minyak juga mengamati negosiasi di COP28."

Rancangan perjanjian iklim pada KTT COP28 pada hari Senin menyarankan langkah-langkah yang dapat diambil oleh negara-negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, namun mengabaikan penghapusan bahan bakar fosil yang diminta oleh banyak negara, sehingga memicu kritik dari AS, Uni Eropa, dan negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim.

Koalisi lebih dari 100 negara itu telah mendorong tercapainya kesepakatan yang untuk pertama kalinya menjanjikan berakhirnya era minyak, namun mendapat tentangan dari anggota OPEC.

Selain negosiasi di COP28, pasar juga mencermati kebijakan suku bunga bank sentral utama minggu ini, serta data inflasi AS.

Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS akan dirilis pada Selasa, sedangkan pertemuan kebijakan moneter dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan berakhir pada Rabu.

Keputusan suku bunga juga diperkirakan akan diambil oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pada Rabu dan Bank of England (BoE) pada Kamis.

Permintaan minyak mentah Arab Saudi untuk bulan Januari dari penyulingan di Tiongkok, importir minyak terbesar di dunia, berada pada titik terendah dalam lima bulan, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Senin, karena harga yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong pembeli untuk mencari pasokan yang lebih murah di tempat lain.

Arab Saudi bersaing dengan Rusia sebagai pemasok minyak terbesar Tiongkok.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top