Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Mentah Sentuh Level Tertinggi 13 Bulan

Foto : Antara

Sumur minyak mentah.

A   A   A   Pengaturan Font

London - Harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam sekitar 13 bulan pada perdagangan, Senin (15/2/2021) waktu London, Inggris atau Selasa (16/2/2021) pagi WIB, ketika peluncuran vaksin menjanjikan akan menghidupkan kembali permintaan dan produsen-produsen utama menahan pasokan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April naik 70 sen atau 1,1 persen, menjadi 63,13 dollar AS per barel pada pukul 12.15 sore waktu setempat (1715 GMT) setelah mencapai tertinggi sesi di 63,76 dollar AS, tertinggi sejak 22 Januari tahun lalu.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret bertambah 63 sen atau 1,1 persen, menjadi 60,10 dollar AS per barel setelah menyentuh 60,95 dollar AS, tertinggi sejak 8 Januari tahun lalu. Harga minyak naik sekitar 5,0 persen minggu lalu.

Pasar Amerika Serikat tutup pada Senin (15/2) untuk libur Hari Presiden.

Harga telah reli selama beberapa pekan terakhir karena pengetatan pasokan, sebagian besar oleh pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen sekutu dalam kelompok produsen OPEC+ yang lebih luas.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pasar minyak global sedang dalam jalur pemulihan dan harga tahun ini bisa mencapai rata-rata 45-60 dollar AS per barel.

"Kami telah melihat volatilitas rendah dalam beberapa bulan terakhir. Ini berarti pasar seimbang dan harga yang kita lihat hari ini sejalan dengan situasi pasar," kata Novak.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah mendorong pelaksanaan legislatif besar pertama masa jabatannya, beralih ke kelompok bipartisan pejabat lokal pada Jumat (15/1) untuk mendapatkan dukungan dalam rencana bantuan virus corona senilai 1,9 triliun dollar AS.

"Paket 1,9 triliun dollar AS yang telah lama ditunggu-tunggu belum disahkan. Ketika data pekerjaan AS terbaru mengisyaratkan pasar tenaga kerja yang sedang kesulitan, paket bantuan tidak bisa datang cukup cepat untuk beberapa bantuan," kata Tamas Varga, analis minyak di pialang PVM Oil Associates London.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top