Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Kekhawatiran Berkurangnya Pasokan
Dongkrak pompa minyak terlihat di deposit minyak dan gas serpih Vaca Muerta di provinsi Patagonian, Neuquen, Argentina, 21 Januari 2019.
SINGAPURA - Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Kamis (4/4) di tengah kekhawatiran berkurangnya pasokan karena produsen utama mempertahankan pengurangan produksi dan tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di AS, konsumen minyak terbesar dunia.
Minyak Brent berjangka untuk bulan Juni naik 15 sen, atau 0,2 persen, menjadi menetap di $89,51 per barel. Minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk bulan Mei naik 15 sen, atau 0,2 persen, menjadi $85,59 per barel.
Baik kontrak Brent bulan Juni maupun kontrak WTI bulan Mei telah meningkat selama empat hari terakhir dan ditutup pada hari Rabu pada level tertinggi sejak akhir Oktober.
Minyak menguat karena serangan Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia telah mengurangi pasokan bahan bakar dan di tengah kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas di Gaza dapat meluas hingga mencakup Iran, sehingga mungkin mengganggu pasokan di kawasan utama Timur Tengah.
Pertemuan para menteri utama Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Russia, mempertahankan kebijakan pasokan minyak tidak berubah pada hari Rabu dan menekan beberapa negara untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengurangan produksi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya