Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Mentah Melonjak ke Level Tertinggi Setahun Terakhir

Foto : Antara

Sumur minyak lepas pantai.

A   A   A   Pengaturan Font

New York - Harga minyak melonjak sekitar dua persen pada akhir perdagangan Selasa (2/2/2021) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Rabu (3/2/2021) pagi WIB, mencapai level tertinggi dalam 12 bulan setelah produsen-produsen utama menunjukkan bahwa mereka mengekang produksi kurang lebih sejalan dengan komitmen.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April ditutup naik 1,11 dollar AS atau 2,0 persen, menjadi 57,46 dollar AS per barel, kenaikan hari ketiga berturut-turut. Selama sesi, Brent sempat menyentuh 58,05 dollar AS, tertinggi sejak Januari tahun lalu.

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret bertambah 1,21 dollar AS atau 2,3 persen, menjadi menetap pada 54,76 dollar AS per barel, setelah mencapai tertinggi sesi di 55,26 dollar AS, level tertinggi dalam satu tahun.

Harga acuan minyak mentah global dan AS menguat ketika optimisme tentang lebih banyak stimulus ekonomi AS menambah bullish dari tingkat produksi OPEC, yang naik sedikit lebih rendah dari yang diperkirakan pada Januari.

Kedua kontrak diperdagangkan lebih tinggi setelah penyelesaian, setelah American Petroleum Institute, sebuah kelompok perdagangan, mengatakan persediaan minyak dan bahan bakar lebih rendah pada minggu ini.

Produksi minyak mentah dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) naik pada Januari untuk bulan ketujuh berturut-turut tetapi kenaikan itu lebih kecil dari yang diperkirakan, sebuah survei Reuters menemukan.

Pemotongan sukarela sebesar satu juta barel per hari oleh pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, akan dilaksanakan dari awal Februari hingga Maret.

Produksi Rusia meningkat pada Januari, sejalan dengan pakta OPEC+, sementara di Kazakhstan, volume minyak turun untuk bulan tersebut.

Reli meningkat karena Kongres AS tampak siap untuk mengadopsi paket stimulus ekonomi, dan ketika cuaca dingin AS meningkatkan permintaan minyak pemanas.

"Anda mendapatkan paket stimulus ekonomi AS yang tidak terpikir oleh siapa pun akan kami dapatkan," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.

Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dipimpin Demokrat bersiap untuk mengambil langkah pertama meneruskan paket bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dollar AS dari Presiden Joe Biden.Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top