Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Mentah Dunia Turun 4 Persen

Foto : Antara

Sumur minyak mentah lepas pantai.

A   A   A   Pengaturan Font

New York - Harga minyak anjlok sekitar empat persen per barel pada akhir perdagangan Kamis (25/3/2021) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Jumat (26/3/2021) pagi WIB, setelah melonjak sekitar enam persen sehari sebelumnya, memperpanjang serangkaian pelemahan pasar akibat penguncian baru di Eropa dan Asia untuk mencegah meningkatnya tingkat infeksi virus korona.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei merosot 2,46 dollar AS atau 3,8 persen, menjadi ditutup di 61,95 dollar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terpangkas 2,62 dollar AS atau 4,3 persen, menjadi menetap di 58,56 dollar AS per barel.

Harga kehilangan banyak keuntungan dari sesi sebelumnya yang mengikuti berita kapal kontainer terbesar kandas di Terusan Suez. Kapal tersebut masih belum dibebaskan, tetapi untuk saat ini pasar mengabaikan rintangan itu, karena hanya sebagian kecil dari minyak mentah dunia yang dikirim melalui Terusan Suez.

Pada Rabu (24/3/2021), minyak mentah berjangka AS dan Brent masing-masing melonjak 3,42 dollar atau 5,9 persen dan 3,62 dollar AS atau 6,0 persen, setelah sebuah kapal terjebak di Terusan Suez mengancam aliran minyak melalui jalur perairan penting tersebut.

Negara-negara di Eropa memperbarui pembatasan untuk mengekang kasus Covid-19, yang akan mengurangi permintaan dari wilayah tersebut. Jerman, ekonomi terbesar Eropa, mengalami peningkatan kasus virus corona terbesar sejak Januari.

"Jerman, Italia dan wilayah lain di zona euro sedang mundur dan perusakan permintaan pada dasarnya luar biasa," kata Bob Yawger, pedagang di Mizuho di New York.

Di beberapa bagian India barat, pihak berwenang memerintahkan orang-orang di dalam ruangan ketika infeksi virus korona baru mencapai level tertinggi dalam lima bulan.

Distribusi vaksin di Amerika Serikat lebih cepat daripada beberapa negara, tetapi para ahli kesehatan khawatir bahwa perjalanan liburan musim semi akan memacu peningkatan kasus Covid-19 di negara itu.

Dollar yang kuat juga membebani harga minyak. Dollar mencapai level tertinggi baru empat bulan terhadap euro karena respons pandemi AS terus melampaui Eropa. Kenaikan dollar AS membuat minyak dalam denominasi greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top