Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Dipengaruhi Pengetatan Pasokan

Foto : Antara

Minyak mentah global.

A   A   A   Pengaturan Font

New York - Harga minyak mentah kembali menguat pada akhir perdagangan Kamis (4/2/2021) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Jumat (5/2/2021) pagi WIB, di tengah data ekonomi AS yang kuat, penurunan persediaan dan keputusan OPEC+ untuk tetap pada pemotongan produksinya, namun greenback yang lebih kuat membatasi kenaikan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April ditutup pada 58,84 dollar AS per barel, menguat 38 sen, setelah sebelumnya mencapai level tertingginya sejak 21 Februari pada 59,04 dollar AS.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 54 sen menjadi 56,23 dollar AS per barel, setelah mencapai level penyelesaian tertinggi dalam satu tahun pada Rabu (3/2) di 55,69 dollar AS.

Data pabrik AS yang kuat dan membaiknya angka pengangguran membantu meningkatkan harga minyak, kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.

"Itu membantu, dan mengingat situasi yang lebih luas dengan OPEC+, saya berharap pasar ini akan semakin ketat," kata Kilduff.

Departemen Perdagangan AS mengatakan pesanan pabrik Desember meningkat 1,1 persen setelah melonjak 1,3 persen pada November, mengalahkan ekspektasi para ekonom.

Sementara data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penurunan warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran di minggu terakhir. Investor juga mengharapkan data positif dari laporan ketenagakerjaan bulanan komprehensif pemerintah yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat.

Pasar semakin didukung oleh berita bahwa Demokrat di Kongres AS mengambil langkah pertama untuk memajukan rencana bantuan virus korona senilai 1,9 triliun dollar AS yang diusulkan oleh Presiden Joe Biden.

Dollar AS yang menguat, yang biasanya bergerak terbalik dengan harga minyak, mengambil sebagian tenaga dari momentum minyak. Dollar mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan terhadap sekeranjang mata uang lainnya.

Pada Rabu (3/2), Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, memperpanjang pakta pasokan minyaknya pada tingkat yang ada, menunjukkan bahwa produsen senang pemotongan tersebut menguras persediaan sementara ketidakpastian mengenai prospek pemulihan permintaan karena pandemi Covid-19 masih bertahan. Ant/E-10

Baca Juga :
Tawarkan Promo


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top