Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Mentah Dunia di Level Tertinggi Satu Tahun

Foto : Antara

Sumur minyak.

A   A   A   Pengaturan Font

New York - Harga minyak melonjak sekitar dua persen pada akhir perdagangan Senin (8/2/2021) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Selasa (9/2/2021) pagi WIB, menjadi bertengger di level tertinggi dalam lebih dari setahun, dengan Brent melampaui 60 dollar AS per barel, didorong oleh pemotongan pasokan di antara produsen-produsen utama dan harapan stimulus ekonomi AS lebih lanjut.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April terangkat 1,22 dollar AS atau 2,1 persen, menjadi ditutup pada 60,56 dollar AS per barel. Sementara itu harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS bertambah 1,12 dollar AS atau 2,0 persen, menjadi menetap di 57,97 dollar AS per barel. Kedua harga acuan minyak tersebut berada di level tertinggi sejak Januari 2020.

"Berhasil menembus 60 dollar AS lagi terasa seperti pasar akhirnya muncul kembali setelah perjuangan panjang dan (mengambil) nafas yang tepat," kata Wakil Presiden Pasar Minyak Rystad Energy, Paola Rodriguez Masiu. "Ini memberikan perasaan normal kembali."

Harga minyak Brent dan WTI telah melambung lebih dari 60 persen sejak awal November karena optimisme seputar distribusi vaksin Virus Corona serta pengurangan produksi dari anggota OPEC+.

"Tampaknya ada perubahan paradigma di pasar," kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn, di Chicago. "Ada perasaan bahwa kelebihan pasokan minyak menghilang lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun."

Arab Saudi menjanjikan pemotongan pasokan tambahan pada Februari dan Maret menyusul pengurangan oleh anggota lain dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.

Sebagai tanda bahwa pasokan cepat mengetat, spread atau selesih Brent enam bulan mencapai tertinggi 2,54 dollar AS pada Senin (8/2/2021), terlebar sejak Januari tahun lalu, sebuah sinyal permintaan untuk pasokan saat ini.

Ekonom OCBC Howie Lee mengatakan eksportir utama dunia Arab Saudi mengirimkan "sinyal yang sangat bullish" minggu lalu ketika mempertahankan harga minyak mentah bulanan ke Asia tidak berubah meskipun ada ekspektasi untuk pemotongan kecil.

"Saya tidak berpikir ada orang yang berani melakukan short market ketika Saudi seperti ini," tambahnya.

Investor mengawasi paket bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dollar AS untuk Amerika Serikat yang diharapkan akan disahkan segera bulan ini. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top