Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kebutuhan Pokok

Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi

Foto : ISTIMEWA

RAMDAN HIDAYAT Pakar Pertanian UPN Jawa Timur - Saatnya meningkatkan produksi jagung untuk dibuat sebagai minyak goreng, yang selama ini konsumsinya hanya kurang dari 10 persen.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Harga minyak goreng di pasaran melambung tinggi. Kenaikan terjadi di hampir seluruh pasar di Jakarta. Berdasarkan pengamatan di Pasar Senen, Jakarta, harga minyak goreng merek Tropika yang semula harganya 28 ribu rupiah, naik menjadi 38 ribu rupiah per kg. Begitu pula, minyak goreng merek Mitra yang awalnya 26 ribu rupiah per kg, naik menjadi 37 ribu rupiah per Kg. Padahal harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah adalah 11.000 rupiah per liter.

"Untuk harga minyak goreng merek Fitri awalnya 26 ribu rupiah per kg, saat ini naik menjadi 37 ribu rupiah per kg. Sedangkan harga minyak goreng merek Bimoli dibandrol 40 ribu rupiah per kg, semula harganya cuma 35 ribu rupiah per kg," kata pedagang sembako, Hendri, ditemui di Pasar Senen, Jakarta, Minggu (26/12).

Hendri mengatakan kenaikan harga minyak goreng sebenarnya sudah terjadi sejak awal Desember lalu. Bahkan, di tempat lain, pedagang sudah ada yang menjual hingga 40-50 ribu rupiah per kg.

Hal senada diungkapkan pedagang sembako, Eni. Dia mengaku kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng curah yang awalnya hanya 12 ribu rupiah per kg, naik jadi 21 ribu rupiah per kg. "Sedangkan harga minyak goreng refil (isi ulang) yang dibanderol 12 ribu rupiah per liter, naik jadi 20 ribu rupiah per liter," tutur Eni.

Stok Tak Menentu

Sementara itu, pedagang minyak di Pasar Koja, Imam, mengatakan kelangkaan minyak goreng curah terjadi karena adanya rencana pemerintah melarang penjualannya di pasar. Sejak ada rencana melarang penjualan, stok minyak curah yang dijual oleh agen menjadi tidak menentu.

"Tidak menentu stoknya, kadang sehari ada. Sehari dua hari lagi enggak ada. Ini sudah dua hari enggak ada stok baru minyak curah. Dua hari kemarin ada, tapi kalau sekarang enggak ada. Ya agen begitu sih," kata Iman.

Berdasarkan data yang tercantum di aplikasi JAKI, harga minyak goreng (curah/kuning) di Pasar Gondangdia dipatok 19 ribu rupiah per kg, sementara di Pasar Pramuka harga minyak goreng curah dipatok 21 ribu rupiah per kg.

Adapun di Pasar Jatinegara, Pasar Pal Meriam, minyak goreng curah dibanderol 18 ribu rupiah per kg, sedangkan di Pasar Rawamangun minyak goreng curah dihargai 19 ribu per kg.

Pakar Pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jawa Timur, Surabaya, Ramdan Hidayat, mengatakan kenaikan harga minyak goreng disebabkan sekitar 90 persen konsumsi minyak goreng dalam negeri menggunakan minyak berbahan dasar kelapa sawit.

Untuk itu, tambah Ramdan, pemerintah perlu mengatur kelola kelapa sawit agar kebutuhan industri minyak goreng terpenuhi.

Krisis minyak sawit ini, tambah dia, menjadi pelajaran bahwa perlu diversifikasi tumbuhan lain yang bisa untuk mengisi kebutuhan biofuel, seperti tanaman jarak pagar, kapuk randu, tebu, dan beberapa tanaman lainnya yang bisa dikembangkan. Jadi, jangan hanya kelapa sawit, sehingga produksinya bisa digunakan untuk minyak goreng.

"Selain itu, ini saatnya meningkatkan produksi jagung untuk dibuat sebagai minyak goreng, yang selama ini konsumsinya hanya kurang dari 10 persen. Dengan dua diversifikasi ini, akan meningkatkan suplai minyak sawit untuk kebutuhan minyak goreng," tuturnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yohanes Abimanyu, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top