Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Dunia Tergelincir di Asia karena Kekhawatiran Surplus Meningkat

Foto : ANTARADokumentasi PT Pertamina (Persero).

Kilang minyak Refinery Unit (RU) IV Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah.

A   A   A   Pengaturan Font

Singapura - Harga minyak tergelincir lebih dari satu persen di sesi Asia, Jumat (26/11) pagi, di tengah kekhawatiran bahwa surplus pasokan global dapat membengkak pada kuartal pertama menyusul rilis terkoordinasi cadangan minyak mentah di antara konsumen utama, yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

Minyak mentah berjangka Brent memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga, merosot 96 sen atau 1,2 persen menjadi diperdagangkan di 81,26 dollar AS per barel pada pukul 01.30 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS jatuh 1,35 dollar AS atau 1,7 persen, menjadi diperdagangkan di 77,04 dollar AS per barel. Tidak ada penyelesaian harga untuk WTI pada Kamis (25/11) karena libur Thanksgiving di AS.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana pada Selasa (23/11) untuk melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis berkoordinasi dengan negara-negara konsumen besar lainnya, termasuk Tiongkok, India dan Jepang, untuk mencoba mendinginkan harga.

Rilis seperti itu kemungkinan akan membengkakkan pasokan dalam beberapa bulan mendatang, kata sumber OPEC, menurut temuan panel ahli yang memberi nasihat kepada menteri Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Dewan Komisi Ekonomi (ECB) memperkirakan surplus 400.000 barel per hari (bph) pada Desember, meningkat menjadi 2,3 juta barel per hari pada Januari dan 3,7 juta barel per hari pada Februari jika negara-negara konsumen melanjutkan pelepasan cadangan mereka, kata sumber OPEC.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top